Potensi Ekspor Usaha Kripik Singkong, Dari Asia Hingga Amerika

- Redaksi

Sabtu, 11 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mevin.ID – Keripik merupakan makanan olahan yang terbuat dari hasil alam seperti umbi-umbian, sayuran, atau buah-buahan yang diiris tipis-tipis, digoreng dan dibumbui.

Bahan baku sendiri dari pembuatan kripik terbuat dari buah pisang, singkong, ubi, sayuran hijau maupun buah-buahan lainnya yang dikeringkan.

Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah, keripik bisa dicampur juga dengan adonan tepung dan diberi bumbu rempah tertentu. Ada juga keripik yang diberi taburan rasa tambahan, seperti keju, coklat, garam, bubuk cabe, rumput laut, dll. Dan ternyata makanan ringan ini sangat digemari oleh banyak kalangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Karena selain rasanya yang renyah dan gurih, keripik juga bisa dinikmati di waktu santai bersama teman dan keluarga.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada pandemi Covid-19 yang lalu beberapa sektor memang terdampak cukup serius hingga gulung tikar. Namun, menurut Menteri Perdagangan, pandemi 2 tahun terakhir ini justru malah menjadi berkah oleh sebagian orang. Bahkan bisa menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya ke kancah internasional. Salah satu contoh perusahaan makanan ringan level UKM yang berhasil menembus pasar global adalah PT Parestu Estu Guna.

UKM asal Bojonegoro tersebut mulai merambah pasar internasional pada bulan Januari 2020. Produk keripik singkong yang berhasil dikirim oleh UKM Jawa Tengah tersebut sudah menembus pasar Amerika Serikat (Kemendag). Pengiriman pertamanya berjumlah 320 karton dengan nilai 5.200 USD atau sekitar 74 juta rupiah (kurs hari ini).

Kenapa Keripik?

Indonesia dikenal sebagai penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan Bahan baku pembuatan keripik di tanah air begitu melimpah. Ditambah letak geografis di garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki intensitas cahaya matahari lebih banyak dan curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga kondisi ini sangat menguntungkan untuk aktivitas bercocok tanam.

Ditambah dengan lahan hijau yang sangat luas menjadikan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan luas lahan pertanian di tahun 2020 adalah seluas 10,66 juta hektar dengan produksi hasil panen sejumlah 54,65 juta ton. Beberapa hasil alam di sektor pertanian adalah padi, singkong, ubi, kentang, sayuran, kacang-kacangan dan sebagainya.

Data lain juga menyebutkan jika luas area perkebunan sendiri di Indonesia mencapai 9,58 juta hektar di tahun 2020 (Data BPS). Perkebunan Indonesia banyak menghasilkan buah-buahan yang beragam. Diantaranya pada tahun 2020, panen terbanyak didapat dari produksi buah pisang sejumlah 8,2 juta ton dibanding dengan hasil panen buah lainnya (Data BPS). Jumlah sumber daya alam ini tentunya menjadi peluang bagus untuk dijadikan ladang mendulang rupiah.

Penulis : Mardisoe

Sumber Berita : Kop.go.id

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rekening Tiba-tiba Diblokir? Ini Penjelasan PPATK Soal Operasi Besar Cegah Judi Online
QRIS Bikin Gerah Negara Asing: Gibran Bicara soal Kedaulatan Ekonomi Digital
Aturan Baru Impor Siap Terbit, Sektor Tertentu Dapat Relaksasi
Menkop Budi Arie Bantah Tuduhan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Top Down: “Pembentukan Tetap dari Bawah”
Menteri UMKM : Hukuman Pidana Hanya Terakhir, Pembinaan Jadi Prioritas untuk Pelaku UMKM
Menjaga Asa di Tengah Gejolak: Jurus Pemerintah Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
Sambut Hari Kebangkitan Nasional 2025, PLN UP3 Majalaya Diskon 50 Persen Tambah Daya
Ledakan Pendaftar Mitra POMINDO Terjadi di Cirebon

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:41 WIB

Rekening Tiba-tiba Diblokir? Ini Penjelasan PPATK Soal Operasi Besar Cegah Judi Online

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:38 WIB

QRIS Bikin Gerah Negara Asing: Gibran Bicara soal Kedaulatan Ekonomi Digital

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:11 WIB

Aturan Baru Impor Siap Terbit, Sektor Tertentu Dapat Relaksasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 21:30 WIB

Menkop Budi Arie Bantah Tuduhan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Top Down: “Pembentukan Tetap dari Bawah”

Jumat, 16 Mei 2025 - 21:25 WIB

Menteri UMKM : Hukuman Pidana Hanya Terakhir, Pembinaan Jadi Prioritas untuk Pelaku UMKM

Berita Terbaru