PPDB 2025: Dedi Mulyadi Pastikan Siswa Miskin Dapat Akses Sekolah Negeri dan Bantuan

- Redaksi

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Bandung, Mevin.ID — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah konkret untuk menjamin seluruh anak-anak Jawa Barat dapat mengakses pendidikan menengah, terutama bagi keluarga tidak mampu.

Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui akun TikTok @kangdedimulyadi, Dedi membeberkan data jumlah lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Jawa Barat tahun ini mencapai 788.163 siswa.

Namun, daya tampung sekolah negeri yang dikelola oleh Pemprov Jawa Barat, meskipun telah ditingkatkan hasil koordinasi dengan Kementerian Pendidikan, hanya mencapai 372.954 siswa. Jika ditambah dengan daya tampung madrasah aliyah dan sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, jumlah totalnya menjadi 415.209 siswa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

@dedimulyadiofficialNews Update♬ suara asli – KANG DEDI MULYADI – KANG DEDI MULYADI

“Sisanya, sekitar 200 sampai 300 ribu siswa lainnya akan bersekolah di sekolah swasta, baik yang favorit, menuju favorit, maupun yang terjangkau secara biaya,” kata Dedi.

Bantuan untuk Siswa Miskin Ekstrem

Dedi juga menyoroti perhatian pemerintah terhadap siswa dari keluarga miskin ekstrem. Berdasarkan data BVS (Basis Data Terpadu), terdapat 12.670 siswa miskin yang dipastikan akan menerima bantuan senilai Rp3,6 juta per orang. Bantuan ini meliputi kebutuhan sekolah seperti seragam tiga stel, sepatu, dan buku.

“Total anggaran yang disiapkan baru Rp25 miliar. Tapi kebutuhan idealnya Rp75 miliar. Artinya bisa jadi nanti yang menerima bantuan mencapai 20 ribu siswa, jika data tambahan masuk,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa bantuan hanya diberikan kepada siswa miskin yang terdata secara faktual dan sah, bukan yang berpura-pura tidak mampu.

Dijamin Diterima di Sekolah Negeri

Dedi juga memastikan bahwa siswa dari keluarga miskin telah dipastikan akan diterima di sekolah negeri, baik SMA maupun SMK. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak menyekolahkan anaknya karena alasan biaya.

“Pemerintah sudah menyiapkan semua fasilitas. Tidak boleh ada kalimat tidak mampu sekolah,” tegasnya.

Ajak Warga Prioritaskan Pendidikan

Di akhir pesannya, Dedi mengajak masyarakat Jawa Barat untuk mengedepankan pendidikan anak-anak dan memanfaatkan fasilitas yang telah disiapkan pemerintah.

“Semoga kita semua bisa mengedepankan pendidikan anak-anak kita. Tidak ada lagi anak yang tertinggal karena keterbatasan biaya,” tutupnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Fenomena Bediding Mulai Terasa, BMKG Prediksi Berlangsung hingga Awal September
Kemendikdasmen Akui Tak Punya Anggaran Jalankan Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis
Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak
Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut
Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:12 WIB

Fenomena Bediding Mulai Terasa, BMKG Prediksi Berlangsung hingga Awal September

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:36 WIB

Kemendikdasmen Akui Tak Punya Anggaran Jalankan Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:12 WIB

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:07 WIB

Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Berita Terbaru