Prabowo Minta Menteri Tak Hambur Uang, Wajib Gunakan Data Tunggal Nasional

- Redaksi

Selasa, 21 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan selepas acara peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

Presiden Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan selepas acara peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

Jakarta, Mevin.ID — Presiden Prabowo Subianto menegaskan seluruh kementerian dan lembaga kini wajib menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam setiap kebijakan dan pelaksanaan program.

Arahan ini disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025), sebagai langkah memperkuat ketepatan sasaran dan mencegah pemborosan anggaran negara.

“Sekarang tidak ada kementerian, tidak ada lembaga yang boleh pakai datanya sendiri-sendiri. Satu data. Kita ingin meningkatkan ketepatan dalam aliran bantuan-bantuan sosial,” ujar Prabowo dikutip dari kanal resmi Sekretariat Presiden, Selasa (21/10/2025).

Menurut Prabowo, penggunaan data yang tidak akurat menjadi penyebab utama inefisiensi dalam penyaluran bantuan sosial maupun program pemerintah lainnya.

“Data yang keliru bisa mengakibatkan penghamburan uang. Bisa membuat mereka yang berhak tidak menerima bantuan, dan yang tidak berhak justru menerima. Ini makna strategis dari data tunggal sosial ekonomi nasional,” tegasnya.

Presiden menilai DTSEN akan menjadi fondasi penting bagi tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan efisien, termasuk dalam penganggaran lintas sektor.

Selain mendorong konsolidasi data, Prabowo juga menekankan percepatan digitalisasi birokrasi di seluruh bidang pemerintahan — mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga layanan kemanusiaan — untuk memastikan setiap rupiah anggaran negara digunakan secara efektif.

“Kita bekerja keras untuk digitalisasi dan penggunaan teknologi, agar pemerintahan berjalan lebih efisien dan tepat sasaran,” tambahnya.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya “efisiensi total” dalam satu tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran, sekaligus bentuk penegasan bahwa era kebijakan berbasis perkiraan telah berakhir — digantikan oleh kebijakan berbasis data tunggal dan akuntabilitas publik.****

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Koalisi Sipil: RUU KUHAP Justru Melebar, Bukan Mengoreksi Kewenangan Polisi
Menkeu Purbaya Tanggapi Usulan Relaksasi Pajak Media dari Forum Pemred
Menkeu Purbaya Minta Media Lebih Lantang Kritik Pemerintah demi Jaga Ekonomi
Ethiopia Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg, WHO Puji Respons Cepat Negeri Tanduk Afrika
Masuk Gedung Diminta KTP & Selfie? Pakar: Itu Berpotensi Langgar UU Pelindungan Data Pribadi
Ketika Ledakan Terjadi, Kamera Lebih Cepat dari Empati
Purbaya Ancam Tindak Tegas Penentang Kebijakan Pemberantasan Impor Baju Bekas
MK Larang Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Ini Daftar Jenderal yang Masih Menjabat

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 23:27 WIB

Koalisi Sipil: RUU KUHAP Justru Melebar, Bukan Mengoreksi Kewenangan Polisi

Minggu, 16 November 2025 - 19:16 WIB

Menkeu Purbaya Tanggapi Usulan Relaksasi Pajak Media dari Forum Pemred

Minggu, 16 November 2025 - 18:49 WIB

Menkeu Purbaya Minta Media Lebih Lantang Kritik Pemerintah demi Jaga Ekonomi

Minggu, 16 November 2025 - 17:13 WIB

Ethiopia Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg, WHO Puji Respons Cepat Negeri Tanduk Afrika

Minggu, 16 November 2025 - 15:47 WIB

Masuk Gedung Diminta KTP & Selfie? Pakar: Itu Berpotensi Langgar UU Pelindungan Data Pribadi

Berita Terbaru