Prabowo Usul Reformasi Dewan Keamanan PBB: “Saatnya Mencerminkan Realitas Dunia Saat Ini”

- Redaksi

Sabtu, 12 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sesi ADF Talks dalam rangkaian Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 2025 di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025). ANTARA/HO-Antalya Diplomacy Forum/aa.

Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sesi ADF Talks dalam rangkaian Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 2025 di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025). ANTARA/HO-Antalya Diplomacy Forum/aa.

Antalya, Turki, Mevin.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengusulkan agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menambah jumlah anggota tetap, sebagai bagian dari upaya reformasi untuk menyesuaikan dengan dinamika geopolitik dunia saat ini.

Usulan itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya di Forum Diplomasi Antalya 2025 (Antalya Diplomacy Forum/ADF) yang berlangsung di Nest Convention Center, Turki, Jumat (11/4), dan disiarkan secara daring dari Jakarta, Sabtu (12/4).

“Kita sudah memiliki format yang baik. Namun kini, ada tuntutan agar Dewan Keamanan PBB menambah jumlah anggota tetap, untuk mencerminkan realitas dunia saat ini,” tegas Presiden.

Realitas Geopolitik Baru Butuh Struktur Baru

Presiden Prabowo menyoroti bahwa struktur Dewan Keamanan PBB saat ini — yang terdiri dari lima anggota tetap yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan Tiongkok — sudah tidak lagi mencerminkan realitas geopolitik dan kekuatan baru dunia.

Ia menilai negara-negara seperti India dan Brasil patut mendapat tempat sebagai anggota tetap, mengingat besarnya populasi dan kontribusi mereka dalam berbagai isu global.

“Bangunlah dari yang sudah terbukti baik. Atasi kekurangannya, tingkatkan kualitasnya,” ujar Prabowo, merujuk pada reformasi yang tidak membongkar total sistem yang ada, tapi memperbaiki dari dalam.

Puji Kinerja WHO, UNICEF, dan FAO

Dalam pidato yang sama, Presiden juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja lembaga-lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, dan FAO, yang dinilai berhasil menangani berbagai tantangan global seperti kelaparan, penyakit, dan krisis kemanusiaan.

Mendorong Tatanan Global yang Lebih Adil

Usulan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang tidak hanya aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan global — seperti bantuan untuk Gaza — tetapi juga ingin menjadi bagian dari transformasi tata kelola global yang lebih adil dan inklusif.

Sekilas tentang Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan PBB saat ini memiliki 15 anggota: 5 tetap dan 10 tidak tetap yang dipilih secara bergilir. Reformasi terakhir terjadi pada 1963, saat jumlah anggota tidak tetap ditambah dari 6 menjadi 10. Namun, komposisi anggota tetap tidak pernah berubah sejak PBB didirikan pada 1945.

Dengan semakin kompleksnya tantangan dunia — mulai dari konflik, perubahan iklim, hingga ketimpangan global — seruan untuk reformasi struktur PBB semakin menguat. Indonesia kini bergabung dalam suara-suara yang mendesak perubahan tersebut dari dalam.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?
Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web
GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo
YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah
Buruh Konsolidasi Sambut “Darurat Pengupahan”, Desak Kenaikan Upah 2026 hingga Cabut PP Outsourcing
Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto hingga Gus Dur: Sejarah, Kontroversi, dan Pengakuan
Gelar Pahlawan untuk Soeharto Ditolak NU dan Muhammadiyah: Integritas Moral Dipertanyakan
Menanti Gelar Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Usulan Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 17:02 WIB

Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?

Selasa, 11 November 2025 - 16:56 WIB

Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web

Selasa, 11 November 2025 - 14:56 WIB

GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo

Senin, 10 November 2025 - 19:20 WIB

YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah

Senin, 10 November 2025 - 11:04 WIB

Buruh Konsolidasi Sambut “Darurat Pengupahan”, Desak Kenaikan Upah 2026 hingga Cabut PP Outsourcing

Berita Terbaru