Tanggerang, Mevin.ID — Malam di kawasan kuliner Pasar Lama biasanya riuh dengan aroma makanan dan suara pengunjung. Tapi Senin (12/5) malam lalu, suasana berubah mencekam. Seorang pedagang berinisial S (45) jadi korban pemalakan brutal oleh pria berinisial FM alias Omo (39), preman yang dikenal sering menarik “uang jatah” di kawasan tersebut.
FM tidak hanya meminta uang, tapi juga melakukan penganiayaan setelah korban menolak memberi uang “salara”—istilah lokal untuk pungli pasar. Korban pun mengalami luka di pelipis akibat tandukan kepala dari pelaku.
“Pelaku ini memang dikenal sebagai penarik uang salaran di Pasar Lama,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, dalam keterangannya, Selasa (13/5).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tertangkap Hanya Beberapa Jam Setelah Aksi
Beruntung, korban segera melapor ke polisi. Tim Patroli Operasi Berantas Jaya 2025 langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap FM tak jauh dari lokasi kejadian. Pelaku masih berada di kawasan Pasar Lama saat diamankan.
Preman Bersenjata dan Bawa Obat Daftar G
Saat ditangkap, FM kedapatan membawa senjata tajam jenis pisau dan obat-obatan daftar G—yang penggunaannya dibatasi karena berisiko tinggi. Dari dalam tas selempangnya, polisi juga menyita uang tunai sebesar Rp655 ribu, diduga hasil pungli dari para pedagang.
“Selain penganiayaan, pelaku kini juga dijerat dengan UU Darurat terkait kepemilikan sajam,” kata Zain.
Polisi Gencarkan Operasi Premanisme
Operasi Berantas Jaya 2025 memang tengah menyasar titik-titik rawan premanisme, termasuk kawasan padat seperti Pasar Lama Tangerang. Dalam beberapa hari terakhir, belasan preman dan pelaku pungli telah ditangkap.
Kisah ini bukan hanya tentang satu orang preman. Ini tentang rasa takut yang jadi rutin, jatah yang jadi wajib, dan kekerasan yang dianggap biasa di banyak pasar tradisional kita.
Ketika aparat bertindak cepat seperti ini, harapannya bukan hanya menangkap pelaku, tapi mengembalikan rasa aman di ruang hidup warga kecil—mereka yang hanya ingin berdagang dan mencari nafkah dengan tenang.***