Presiden Prabowo Akhiri Polemik Pemblokiran Rekening Dormant oleh PPATK

- Redaksi

Sabtu, 2 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto

Jakarta, Mevin.ID — Presiden Prabowo Subianto turun tangan menyelesaikan polemik pemblokiran jutaan rekening dormant (tidak aktif) oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Langkah pembukaan kembali rekening dilakukan tidak lama setelah Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, dipanggil ke Istana Kepresidenan pada Rabu (30/7/2025).

Ivan tiba di Istana sekitar pukul 17.00 WIB dan keluar sekitar pukul 19.04 WIB usai mengikuti rapat bersama Presiden. Meski tak merinci isi pembahasan, ia mengakui pertemuan tersebut mencakup banyak hal. “Saya dipanggil Presiden, belum tahu agendanya,” ujarnya singkat kepada awak media.

Usai pertemuan, PPATK mulai membuka kembali rekening-rekening dormant yang sempat diblokir. Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah membenarkan langkah tersebut. “Betul [pemblokiran rekening dormant sudah dibuka],” ujarnya, Kamis (31/7).

Menurut Natsir, dari jutaan rekening dormant yang datanya dikirim perbankan, lebih dari separuhnya kini telah diaktifkan kembali. Rekening-rekening tersebut diketahui tidak aktif selama lebih dari 10 tahun, dengan total dana mengendap mencapai Rp428,6 miliar, dan banyak di antaranya tidak memiliki pembaruan data identitas pemilik.

Sebelumnya, PPATK memblokir lebih dari 140.000 rekening pada Mei 2025, berdasarkan data per Februari. Sisanya akan diaktifkan kembali apabila pemilik rekening melakukan konfirmasi ke pihak bank.

Tuai Kritik Publik dan Pengamat

Kebijakan pemblokiran rekening dormant oleh PPATK menuai kritik luas, terutama karena dilakukan secara sepihak tanpa pemberitahuan kepada nasabah. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, kebijakan tersebut menimbulkan keresahan publik, terutama menyangkut hak konsumen atas informasi.

“YLKI meminta PPATK memberi penjelasan yang jelas kepada konsumen, melakukan seleksi ketat, dan memberikan waktu pemberitahuan sebelum pemblokiran dilakukan,” kata Sekretaris Eksekutif YLKI, Rio Priambodo.

YLKI juga meminta proses pembukaan blokir tidak menyulitkan dan menjamin dana konsumen tetap aman dan utuh.

Sementara itu, ekonom senior INDEF Didik J. Rachbini mengecam kebijakan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan sepihak yang melampaui kewenangan PPATK. “PPATK bukan aparat hukum yang bisa memblokir rekening secara masif,” ujarnya. Menurutnya, jika terdapat dugaan transaksi mencurigakan, PPATK seharusnya melapor dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, bukan bertindak langsung.

Dengan turunnya Presiden Prabowo, kebijakan yang menimbulkan polemik tersebut kini memasuki fase evaluasi dan pembenahan, menyusul pembukaan kembali rekening yang sempat dibekukan.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menkeu Purbaya Tanggapi Usulan Relaksasi Pajak Media dari Forum Pemred
Menkeu Purbaya Minta Media Lebih Lantang Kritik Pemerintah demi Jaga Ekonomi
Ethiopia Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg, WHO Puji Respons Cepat Negeri Tanduk Afrika
Masuk Gedung Diminta KTP & Selfie? Pakar: Itu Berpotensi Langgar UU Pelindungan Data Pribadi
Ketika Ledakan Terjadi, Kamera Lebih Cepat dari Empati
Purbaya Ancam Tindak Tegas Penentang Kebijakan Pemberantasan Impor Baju Bekas
MK Larang Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Ini Daftar Jenderal yang Masih Menjabat
KPK Sita Jam Tangan Mewah, 24 Sepeda, hingga Jeep Rubicon Milik Direktur RSUD Ponorogo

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 19:16 WIB

Menkeu Purbaya Tanggapi Usulan Relaksasi Pajak Media dari Forum Pemred

Minggu, 16 November 2025 - 18:49 WIB

Menkeu Purbaya Minta Media Lebih Lantang Kritik Pemerintah demi Jaga Ekonomi

Minggu, 16 November 2025 - 15:47 WIB

Masuk Gedung Diminta KTP & Selfie? Pakar: Itu Berpotensi Langgar UU Pelindungan Data Pribadi

Minggu, 16 November 2025 - 12:45 WIB

Ketika Ledakan Terjadi, Kamera Lebih Cepat dari Empati

Minggu, 16 November 2025 - 12:37 WIB

Purbaya Ancam Tindak Tegas Penentang Kebijakan Pemberantasan Impor Baju Bekas

Berita Terbaru

Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, Haruni Krisnawati (tampak dalam layar) memberikan pemaparan terkait pasar karbon dalam Sidang CMA7 COP30 di Belém, Brasil. (Antara/HO/Kementerian Kehutanan)

Ekonomi

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Minggu, 16 Nov 2025 - 18:15 WIB