Presiden Prabowo Bicara di SPIEF 2025: Indonesia Pilih Jalan Nonblok dan Kolaboratif

- Redaksi

Sabtu, 21 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kunci kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan para pemimpin dunia pada sesi panel Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). Foto: Tim Media Presiden

Presiden RI Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kunci kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan para pemimpin dunia pada sesi panel Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). Foto: Tim Media Presiden

St. Petersburg, Mevin.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapat kehormatan sebagai salah satu pembicara utama dalam ajang Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, yang resmi dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, 20 Juni 2025, di ExpoForum Convention and Exhibition Center, St. Petersburg, Rusia.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang bebas aktif, tidak berpihak pada blok kekuatan manapun, serta berkomitmen pada prinsip kolaborasi dan perdamaian dunia.

“Kebijakan luar negeri kami bebas aktif. Filosofi kami: seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Karena itu, kami ingin berteman dengan semua pihak,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan para delegasi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pilih SPIEF, Bukan G7: Komitmen, Bukan Sinyal Politik

Menjawab pertanyaan sejumlah pihak soal keputusannya menghadiri SPIEF ketimbang Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Kanada yang berlangsung beberapa hari sebelumnya, Presiden menjelaskan bahwa pilihannya berdasarkan komitmen awal, bukan sikap politik.

“Bukan karena saya tidak menghormati G7, tapi karena saya sudah berkomitmen untuk hadir di SPIEF ini terlebih dahulu. Saya menghargai semua forum internasional,” jelasnya.

Pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan bahwa Indonesia tetap menjunjung semangat nonblok, di tengah dunia yang kini memasuki era multipolar.

Menurut Prabowo, tatanan global tidak lagi bisa dikendalikan oleh satu kekuatan pusat. “Indonesia menghargai kepemimpinan Rusia, Tiongkok, dan negara-negara besar lain. Kita ingin menjadi mitra yang baik dan kuat,” katanya.

Empat Prioritas Pemerintah: Dari Pangan hingga Industri

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan empat prioritas strategis pemerintahan yang akan dijalankannya dalam waktu dekat:

  1. Ketahanan pangan nasional
  2. Efisiensi energi
  3. Peningkatan kualitas pendidikan
  4. Percepatan industrialisasi

Ia juga menggarisbawahi bahwa negara memiliki peran vital dalam menjamin kehidupan rakyat yang terbebas dari kelaparan dan kemiskinan, serta membangun daya saing Indonesia di kancah global.

“Kami adalah negara dengan potensi ekonomi besar. Populasi kami nomor empat dunia, dengan 5 juta kelahiran per tahun—setara populasi Singapura setiap tahun. Tapi potensi besar itu juga membawa tantangan besar,” ujarnya.

Menurut Presiden, sumber daya alam Indonesia yang melimpah—dari hutan tropis hingga cadangan mineral—menjadi modal strategis yang harus dikelola bersama melalui kemitraan yang adil dan berkelanjutan.

Panggung Multipolar dan Diplomasi Ekonomi

SPIEF 2025, yang mengusung tema “Shared Values as the Foundation of Growth in a Multipolar World”, menjadi ajang penting untuk menegaskan peran Indonesia dalam peta geopolitik global yang berubah cepat.

Forum ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Wakil PM Tiongkok Ding Xuexiang, Pangeran Bahrain Nasser bin Hamad Al-Khalifa, serta Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

Kehadiran Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global, tanpa harus berpihak secara politis.

“Kami tidak memihak blok mana pun, tapi kami ingin menjadi bagian dari solusi untuk perdamaian dan kemakmuran bersama,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta
Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua
Perbaikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Dimulai, Lalu Lintas Berpotensi Terganggu
Bekasi–Jakarta Sepakat: Sinergi Transportasi, Air Bersih, hingga Masa Depan Bantar Gebang
Lebih dari 1 Juta Sarjana Menganggur: Alarm untuk Pendidikan Tinggi Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:11 WIB

Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:06 WIB

Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun

Rabu, 9 Juli 2025 - 07:24 WIB

FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta

Selasa, 8 Juli 2025 - 20:32 WIB

Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua

Berita Terbaru