Presiden Prabowo Lepas Misi Kemanusiaan Gempa Myanmar pada 3 April

- Redaksi

Selasa, 1 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Personel BNPB saat upacara sebelum diberangkatkan dari Bandara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025) (ANTARA/Walda Marison)

Personel BNPB saat upacara sebelum diberangkatkan dari Bandara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025) (ANTARA/Walda Marison)

Jakarta, Mevin.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melepas keberangkatan pasukan misi kemanusiaan untuk korban gempa di Myanmar dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (3/4).

“Nanti akan berangkat sama-sama pada tanggal 3 April 2025, mudah-mudahan bisa dilepas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Suharyanto dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa.

Pengiriman ini merupakan bagian dari rangkaian bantuan sebelumnya, yang mencakup 12 ton logistik dan personel TNI pada Senin (31/3), serta tambahan personel BNPB pada hari ini.

Pengiriman Bantuan dalam Skala Besar

Suharyanto menjelaskan bahwa pada 3 April mendatang, pemerintah akan mengirimkan dua pesawat untuk misi kemanusiaan ini.

Pesawat pertama akan mengangkut delegasi pemerintah, personel TNI, dan petugas dari Kementerian Kesehatan. Sementara itu, pesawat kedua akan membawa bantuan logistik dari pemerintah dan sektor swasta.

“Satu pesawat kargo dengan isinya adalah barang-barang yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat terdampak bencana, dengan tonase sekitar 80 ton,” kata Suharyanto.

Personel BNPB dan TNI Turun Langsung

BNPB telah mengerahkan 53 personel, ditambah petugas dari TNI, untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Myanmar. Personel tersebut terdiri dari tim Basarnas dan Baznas.

“Basarnas tugasnya adalah mencari korban, pencarian pertolongan. Syukur-syukur masih ketemu yang hidup. Tapi kalau pun tidak hidup, ya nggak apa-apa, mungkin jenazah,” ujar Suharyanto.

Baznas akan mendukung kerja Basarnas dalam proses evakuasi.

Misi Kemanusiaan Diperkirakan Berlangsung Satu Bulan

Para personel akan bertugas selama satu minggu, namun Suharyanto memperkirakan misi ini bisa berlangsung selama satu bulan.

“Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain,” ujarnya.

Meski begitu, Suharyanto menegaskan bahwa tim akan tetap bertugas hingga pemerintah Myanmar mengumumkan penghentian pencarian korban.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Efek Domino Putusan MK: Ketua KPK hingga Kepala BNN Terkena Imbas
Larangan Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Jimly: “Tak Ada Ruang untuk Tafsir”
Sebagian Besar dari 40 Masukan Publik untuk RUU KUHAP Diakomodasi Pemerintah dan DPR
Gerindra Pertimbangkan Penolakan Kader terhadap Rencana Masuknya Budi Arie
Roy Suryo dan dr Tifa Diperiksa 9 Jam, Jawab 377 Pertanyaan dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi
DPR–Pemerintah Sepakat Hapus Status Polri sebagai Penyidik Tertinggi dalam RKUHAP
Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional
Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 14:12 WIB

Efek Domino Putusan MK: Ketua KPK hingga Kepala BNN Terkena Imbas

Jumat, 14 November 2025 - 13:48 WIB

Larangan Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Jimly: “Tak Ada Ruang untuk Tafsir”

Jumat, 14 November 2025 - 10:54 WIB

Sebagian Besar dari 40 Masukan Publik untuk RUU KUHAP Diakomodasi Pemerintah dan DPR

Jumat, 14 November 2025 - 10:44 WIB

Gerindra Pertimbangkan Penolakan Kader terhadap Rencana Masuknya Budi Arie

Jumat, 14 November 2025 - 09:52 WIB

Roy Suryo dan dr Tifa Diperiksa 9 Jam, Jawab 377 Pertanyaan dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Berita Terbaru