Presiden Prabowo Naik Kereta Cepat Whoosh ke Bandung, Siap Buka KSTI 2025 di ITB

- Redaksi

Rabu, 6 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto berfoto bersama petugas kereta cepat

Presiden RI Prabowo Subianto berfoto bersama petugas kereta cepat "Whoosh" menuju Bandung dari Stasiun Halim, Jakarta, Rabu malam (6/8/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Bandung, Mevin.ID — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertolak menuju Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (6/8/2025) malam, menggunakan kereta cepat Whoosh bersama masyarakat dari Stasiun Halim, Jakarta.

Presiden berangkat setelah memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan siang harinya. Didampingi Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Prabowo tiba di Stasiun Halim sekitar pukul 19.45 WIB.

Mengenakan kemeja safari krem dan jaket senada, Presiden mengikuti seluruh proses keberangkatan seperti penumpang umum—mulai dari tap in tiket hingga menaiki eskalator ke platform.

Setibanya di peron, Prabowo disambut oleh jajaran pimpinan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), termasuk Direktur HSR PT KCIC Zhang Ming. Setelah sesi foto bersama dengan para petugas Whoosh, Presiden masuk ke dalam kereta penumpang menuju Bandung.

Kunjungan Presiden kali ini dalam rangka membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7–9 Agustus 2025.

Prabowo dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam forum berskala nasional dan internasional ini, bersama sejumlah tokoh penting seperti peraih Nobel Konstantin Novoselov dan Menteri Pendidikan, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto.

Dengan mengusung tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi”, KSTI 2025 menjadi forum strategis yang mempertemukan lebih dari 3.000 peserta, termasuk ilmuwan, teknokrat, CEO BUMN, pelaku industri strategis nasional, pengambil kebijakan, hingga diaspora Indonesia.

Konvensi ini menekankan integrasi antara riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas nasional: pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional
Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian
Putusan MK Final: Polisi Aktif Dilarang Rangkap Jabatan Sipil, 4.351 Personel Wajib Mundur atau Pensiun
MK Putuskan Polisi Aktif Tak Boleh Rangkap Jabatan Sipil, Wajib Mundur atau Pensiun Terlebih Dahulu
Heboh Bensin Nabati Bobibos, Pakar: Perlu Uji Lab dan Transparansi Data
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim Usai Sebut Soeharto “Pembunuh Jutaan Rakyat”
Buruh Jakarta Timur Matangkan Persiapan Aksi Tuntut Kenaikan UMP 2026
Marsinah: Pahlawan Nasional, Simbol Perlawanan yang Tak Pernah Padam

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 20:19 WIB

Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional

Kamis, 13 November 2025 - 19:30 WIB

Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

MK Putuskan Polisi Aktif Tak Boleh Rangkap Jabatan Sipil, Wajib Mundur atau Pensiun Terlebih Dahulu

Kamis, 13 November 2025 - 13:52 WIB

Heboh Bensin Nabati Bobibos, Pakar: Perlu Uji Lab dan Transparansi Data

Rabu, 12 November 2025 - 17:39 WIB

Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim Usai Sebut Soeharto “Pembunuh Jutaan Rakyat”

Berita Terbaru

Yusril Ihza Mahendra

Berita

Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian

Kamis, 13 Nov 2025 - 19:30 WIB

Daerah

Ketika Kota Kembang Tersedak Bau Sampah

Kamis, 13 Nov 2025 - 17:22 WIB