Presiden Prabowo Resah Premanisme Berkedok Ormas, Pemerintah Bentuk Satgas Khusus

- Redaksi

Jumat, 9 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan keterangan kepada media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/5/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan keterangan kepada media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/5/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta,  Mevin.ID – Pemerintah menyatakan sikap tegas terhadap maraknya aksi premanisme yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan (ormas), yang dinilai meresahkan masyarakat dan menciptakan iklim usaha yang tidak kondusif. Presiden Prabowo Subianto, menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, secara langsung menyatakan keresahannya atas fenomena ini.

“Terus terang kita juga merasakan keresahan karena seharusnya tidak boleh ada aksi-aksi premanisme, apalagi dibungkus dengan organisasi-organisasi tertentu mengatasnamakan ormas. Itu justru tidak menciptakan iklim perusahaan yang kondusif. Jadi, Pak Presiden dan pemerintah betul-betul resah,” ujar Prasetyo dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Satgas Terpadu Dibentuk untuk Tindak Tegas

Sebagai respons atas situasi tersebut, pemerintah pada Selasa, 6 Mei 2025, membentuk Satuan Tugas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas Meresahkan. Satgas ini bertugas menangani berbagai aktivitas yang mengganggu ketertiban umum dan menghambat iklim investasi, khususnya dari kelompok atau individu yang berlindung di balik nama organisasi masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Satgas berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) dan melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Polri.

Koordinasi Langsung Presiden dengan Penegak Hukum

Mensesneg menyebut Presiden Prabowo telah berkoordinasi dengan Jaksa Agung dan Kapolri untuk mencari solusi konkret atas keresahan tersebut. Salah satu pendekatannya adalah pembinaan terhadap ormas, terutama yang tidak berbadan hukum dan terindikasi melakukan praktik-praktik meresahkan.

“Kalau sudah sampai pada tingkat tindak pidana, ya itu sudah tidak bisa ditoleransi. Tidak menutup kemungkinan akan ada evaluasi dan sanksi,” tegas Prasetyo.

Ia juga menambahkan bahwa upaya pembinaan terhadap ormas bukan hanya menjadi tugas Satgas, tetapi juga terus berjalan melalui jalur penegakan hukum dan pengawasan administratif oleh Kemendagri dan Polri.

Menkopolhukam dan Mendagri Tegaskan Ketegasan Satgas

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa Satgas ini dibentuk dengan mandat jelas untuk menindak kelompok-kelompok yang melakukan premanisme dan pemalakan terhadap pelaku usaha, meski berlindung di balik nama ormas.

“Satgas tidak akan ragu menindak ormas yang mengganggu investasi,” ujar Tito. Ia menegaskan bahwa pembiaran terhadap tindakan-tindakan semacam itu hanya akan melemahkan kepercayaan investor dan merusak tatanan hukum di masyarakat.

Jaga Investasi, Jaga Ketertiban

Langkah pemerintah ini mendapat dukungan dari pelaku usaha yang selama ini merasa tertekan oleh aksi intimidasi atau pemalakan berkedok ormas.

Dengan pembentukan Satgas ini, pemerintah ingin menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan yang mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi, terutama di masa awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua Projo Jabar Kecam Framing Jahat Terhadap Menkominfo Budi Arie Terkait Judi Online
Ketua Projo Banten Desak Hentikan Tuduhan Tak Berdasar terhadap Budi Arie dalam Kasus Judi Online
JPPI Desak Gubernur Jabar Segera Lunasi Tebusan Ijazah Rp1,3 Triliun: 335 Ribu Siswa Terancam Putus Sekolah
Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Monas, Serukan Penghentian Genosida di Gaza
Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan Kasus Judi Online, Sekjen Projo Minta Hentikan Framing Jahat
Jabar Tertib: Pemprov Gandeng Polda, Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar dan Perketat Pengawasan
Siswa Sekolah Auliya Galang Rp1 Miliar untuk Bangun Sekolah di Gaza: Bukti Nyata Kepedulian Anak Bangsa
Tujuh Negara Eropa Bersatu Kecam Aksi Brutal Israel di Gaza: “Kami Tidak Akan Diam”
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:53 WIB

Ketua Projo Jabar Kecam Framing Jahat Terhadap Menkominfo Budi Arie Terkait Judi Online

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:13 WIB

Ketua Projo Banten Desak Hentikan Tuduhan Tak Berdasar terhadap Budi Arie dalam Kasus Judi Online

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:09 WIB

JPPI Desak Gubernur Jabar Segera Lunasi Tebusan Ijazah Rp1,3 Triliun: 335 Ribu Siswa Terancam Putus Sekolah

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:05 WIB

Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Monas, Serukan Penghentian Genosida di Gaza

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:30 WIB

Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan Kasus Judi Online, Sekjen Projo Minta Hentikan Framing Jahat

Berita Terbaru