Presiden Prabowo Tanggapi Isu “Kabinet Gemuk”: “Kalau Banyak Orang Hebat, Kenapa?”

- Redaksi

Rabu, 26 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam.

Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam.

Jakarta, Mevin.ID – Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi kritik mengenai kabinet pemerintahannya yang disebut “gemuk” karena jumlah anggotanya yang besar.

Dalam pidatonya pada Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam (25/2/2025), Presiden Prabowo mempertanyakan mengapa hal tersebut menjadi masalah jika kabinet diisi oleh orang-orang hebat.

“Ada yang mengatakan kabinet kita gemuk, banyak, ya kan? Tapi kalau banyak orang hebat, kenapa?” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan dari hadirin.

Komposisi Kabinet Merah Putih

Setelah dilantik sebagai Presiden ke-8 RI, Prabowo menunjuk 108 orang sebagai pembantunya di pemerintahan. Kabinet tersebut terdiri dari:

  • 7 Menteri Koordinator
  • 41 Menteri
  • 55 Wakil Menteri
  • 5 Pejabat setingkat Menteri (termasuk Jaksa Agung dan Sekretaris Kabinet)

Alasan di Balik Kabinet Besar

Presiden Prabowo menegaskan bahwa masalah bangsa Indonesia sangat kompleks dan mencakup berbagai sektor yang harus diselesaikan secara bersamaan. Menurutnya, tantangan yang dihadapi membutuhkan upaya kolektif dari banyak orang hebat.

“Jika kabinet diisi oleh banyak orang hebat, hal itu justru akan menguntungkan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Ia juga menyadari bahwa cita-cita pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang aman, adil, dan makmur bukanlah pekerjaan singkat. Proses membangun bangsa, menurutnya, ibarat membangun gedung yang memerlukan pondasi, lantai, pilar, dan tonggak yang kokoh.

“Ibarat membangun gedung di atas pondasi, di atas lantai-lantai yang kokoh, pilar-pilar yang kokoh, tonggak-tonggak yang kokoh. Ini adalah keberuntungan kita,” kata Presiden.

Tujuan Bersama untuk Indonesia

Prabowo menekankan bahwa cita-cita pendiri bangsa adalah keinginan seluruh rakyat Indonesia dan merupakan perjuangan bersama.

“Itu keinginan pendiri bangsa, keinginan seluruh rakyat Indonesia, dan itu perjuangan kita bersama,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan untuk mencapai cita-cita tersebut membutuhkan waktu puluhan tahun dan kerja keras dari semua pihak.

Dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat, Presiden Prabowo berpidato di hadapan kader dan pengurus Partai Demokrat, jajaran ketua umum partai politik, serta pimpinan lembaga-lembaga eksekutif dan legislatif.

Kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih juga menandakan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kabinet besar yang diisi oleh orang-orang hebat justru akan menguntungkan rakyat Indonesia. Dengan tantangan bangsa yang kompleks, diperlukan kerja kolektif dan sinergi dari banyak pihak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang aman, adil, dan makmur.

“Ini adalah perjuangan kita bersama. Mari kita bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa ini,” pungkas Presiden. ***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sebagian Besar dari 40 Masukan Publik untuk RUU KUHAP Diakomodasi Pemerintah dan DPR
Gerindra Pertimbangkan Penolakan Kader terhadap Rencana Masuknya Budi Arie
Roy Suryo dan dr Tifa Diperiksa 9 Jam, Jawab 377 Pertanyaan dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi
DPR–Pemerintah Sepakat Hapus Status Polri sebagai Penyidik Tertinggi dalam RKUHAP
Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional
Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian
Putusan MK Final: Polisi Aktif Dilarang Rangkap Jabatan Sipil, 4.351 Personel Wajib Mundur atau Pensiun
MK Putuskan Polisi Aktif Tak Boleh Rangkap Jabatan Sipil, Wajib Mundur atau Pensiun Terlebih Dahulu

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 10:54 WIB

Sebagian Besar dari 40 Masukan Publik untuk RUU KUHAP Diakomodasi Pemerintah dan DPR

Jumat, 14 November 2025 - 10:44 WIB

Gerindra Pertimbangkan Penolakan Kader terhadap Rencana Masuknya Budi Arie

Jumat, 14 November 2025 - 09:52 WIB

Roy Suryo dan dr Tifa Diperiksa 9 Jam, Jawab 377 Pertanyaan dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Jumat, 14 November 2025 - 09:44 WIB

DPR–Pemerintah Sepakat Hapus Status Polri sebagai Penyidik Tertinggi dalam RKUHAP

Kamis, 13 November 2025 - 20:19 WIB

Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional

Berita Terbaru

Humaniora

Gotong Royong Digital: Mahkota Kebaikan dan Ancaman di Baliknya

Jumat, 14 Nov 2025 - 11:59 WIB