Cirebon, Mevin.ID – Pemerintah Kabupaten Cirebon meluncurkan program kemanusiaan bertajuk Cirebon Eman Ning Mimi (Cireng), yang mengajak aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi orang tua asuh bagi perempuan lansia kurang mampu yang hidup tanpa keluarga dan belum menerima bantuan sosial.
“Kami ingin ASN, pejabat, kepala sekolah, semua peduli. Ini soal kemanusiaan,” kata Bupati Cirebon Imron, Senin (14/4).
Fokus pada Lansia Perempuan Berusia di Atas 55 Tahun
Program ini menyasar perempuan lanjut usia (lansia) di atas 55 tahun, terutama yang hidup sendiri dan luput dari skema bantuan pemerintah. Setiap ASN yang menjadi orang tua asuh diwajibkan memberikan bantuan rutin setiap bulan, seperti:
- 10 kilogram beras, atau
- Bantuan uang tunai sesuai kemampuan.
Lebih dari sekadar bantuan materi, para ASN juga didorong untuk:
- Memberikan pendampingan emosional
- Mengajarkan pola hidup bersih dan sehat
- Mengunjungi rumah lansia
- Mendokumentasikan kisah hidup mereka
“Pendampingan lebih penting. Kita ajak mereka hidup sehat dan dicegah dari masalah seperti stunting,” tambah Imron.
Tindak Tegas Bila Lalai
Bupati menegaskan, kecamatan hingga kepala dinas wajib melaporkan perkembangan lansia yang mereka asuh. Bila ditemukan kelalaian, ASN terkait akan mendapat teguran langsung dari pemerintah daerah.
170 Ribu Lansia Terlantar
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan ada sekitar 170 ribu lansia terlantar di Kabupaten Cirebon. Karena keterbatasan, program Cireng belum bisa menjangkau semuanya dalam waktu dekat dan akan dijalankan secara bergilir tiap tahun.
Budaya Lokal Jadi Basis Gerakan
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Eni Suhaeni mengatakan, Cireng dibentuk dengan mengedepankan nilai budaya lokal dan kepedulian sosial.
“Di dinas kami, bahkan eselon empat pun wajib ikut. Ke depan, kami libatkan kepala desa, swasta, hingga masyarakat umum,” ujar Eni.***





















