Programmer Coretax Diduga Lulusan SMA, Menkeu Purbaya: Indonesia Sering Dikibuli Asing

- Redaksi

Jumat, 24 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Jakarta, Mevin.ID — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan dugaan bahwa sejumlah programmer yang menangani sistem administrasi perpajakan Coretax dari konsorsium LG CNS–Qualysoft bukan merupakan tenaga ahli berpengalaman, melainkan lulusan sekolah menengah atas (SMA).

Temuan itu ia sampaikan setelah timnya melakukan pemeriksaan langsung terhadap struktur kode dan penanganan teknis sistem tersebut.

“Begitu source code kami terima dan dilihat orang saya, komentar mereka, ‘Ini programmer tingkat baru, lulusan SMA.’ Jadi kemungkinan yang dikirim ke kita bukan orang-orang terbaik,” kata Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Purbaya menyebut kondisi tersebut menggambarkan bahwa Indonesia kerap dirugikan dalam kerja sama teknologi dengan pihak asing karena cenderung menerima standar yang tidak sebanding dengan nilai proyek. Nilai pengadaan Coretax sendiri mencapai sekitar Rp 1,22 triliun.

“Kadang kalau kita dengar merek luar, apalagi Korea, langsung kagum. Tapi untuk urusan sistem besar seperti ini tidak bisa begitu,” ujarnya.

Empat Temuan Evaluasi Coretax

Purbaya juga merinci empat poin hasil evaluasi Coretax setelah satu bulan perbaikan darurat:

  1. Problem teknis kritis seperti gagal login, timeout, hingga error aktivitas pengunggahan kini mulai teratasi.
  2. Perbaikan aplikasi inti masih terbatas karena waktu yang singkat dan kompleksitas sistem.
  3. Keamanan dan infrastruktur dinilai berlebihan namun tidak efektif — perlu penyederhanaan dan pembaruan teknologi.
  4. Ketergantungan teknis pada vendor asing dinilai harus diputus secara bertahap.

Menurutnya, pemerintah ke depan perlu bekerja sama dengan software house dalam negeri yang lebih fleksibel dan mudah diajak beradaptasi terhadap kebutuhan proses bisnis perpajakan.

“Pengalaman di Coresys LPS, kalau ada perubahan tinggal disesuaikan cepat. Tidak bertele-tele,” kata Purbaya.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?
Shopee hingga Tokopedia Siap Tertibkan Thrifting: Lapak Baju Bekas Impor Dihapus
Menteri UMKM: Oknum Bea Cukai Diduga Buka Akses Barang Thrifting Impor
PPATK: Lebih dari 600.000 Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online
Starbucks Jual Kendali Operasi di China ke Boyu Capital Senilai Rp 66 Triliun
Indofarma PHK 767 Karyawan, Sempat Hanya Tersisa 3 Orang
Pengusaha Tekstil Usul Pakaian Bekas Ilegal Daur Ulang, Bukan Dimusnahkan
Industri Tekstil Terdesak Thrifting: Bos Pabrik Bertemu Purbaya Cari Kepastian Pasar

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 20:41 WIB

Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?

Jumat, 7 November 2025 - 20:22 WIB

Shopee hingga Tokopedia Siap Tertibkan Thrifting: Lapak Baju Bekas Impor Dihapus

Jumat, 7 November 2025 - 12:39 WIB

Menteri UMKM: Oknum Bea Cukai Diduga Buka Akses Barang Thrifting Impor

Kamis, 6 November 2025 - 14:02 WIB

PPATK: Lebih dari 600.000 Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online

Kamis, 6 November 2025 - 13:40 WIB

Starbucks Jual Kendali Operasi di China ke Boyu Capital Senilai Rp 66 Triliun

Berita Terbaru

Humaniora

Kerinduan Abadi Sang Seruling: Jalan Pulang Jiwa Menurut Rumi

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:46 WIB

Selebgram Lisa Mariana (tengah) menemui awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025). ANTARA/Nadia Putri Rahmani

Entertaintment

Lisa Mariana dan Rekan Pria Jadi Tersangka Kasus Video Syur

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:46 WIB