Jakarta, Mevin.ID – Proyek tanggul laut raksasa di Pantai Utara Jawa kembali menjadi sorotan dunia. Sejumlah negara seperti China, Korea Selatan, Jepang, negara-negara Timur Tengah, hingga Belanda menunjukkan minat serius untuk ikut ambil bagian dalam megaproyek yang digagas Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa ketertarikan itu sudah mulai terlihat sejak gelaran International Conference on Infrastructure beberapa waktu lalu.
“Sudah banyak yang menyampaikan minat kepada kami, terutama dari negara-negara dengan pengalaman dalam proyek kelautan berskala besar,” kata AHY saat menghadiri kickoff Misi Ekonomi Belanda di Jakarta, Senin (16/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Belanda sendiri bukan pemain baru dalam proyek ini. Negara dengan reputasi global dalam teknologi pengelolaan air tersebut telah menyelesaikan studi kelayakan proyek tanggul laut raksasa Indonesia sejak 2020. Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, menegaskan komitmen negaranya.
“Kami sudah bekerja sama dengan mitra Indonesia dalam mendesain proyek ini, dan siap berkontribusi lebih jauh dalam tahap konstruksi,” ujarnya. Belanda bahkan siap mengerahkan perusahaan-perusahaan spesialis pengerukan dan teknik sipil untuk memperkuat kolaborasi.
Proyek tanggul laut raksasa—dikenal juga dengan sebutan Giant Sea Wall—dirancang membentang sekitar 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Proyek ini menjadi solusi jangka panjang dalam menangani abrasi, banjir rob, serta ancaman krisis iklim di wilayah pesisir utara Jawa yang padat penduduk.
Presiden Prabowo menyebutkan bahwa biaya pembangunan proyek ini diperkirakan mencapai 80 miliar dolar AS atau setara Rp1.297 triliun, dengan durasi pengerjaan hingga 20 tahun. Ia bahkan berencana membentuk lembaga khusus bernama Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa guna mempercepat realisasi.
“Tidak ada yang perlu ditakutkan soal lamanya waktu. Pepatah kuno bilang, ‘perjalanan seribu kilometer dimulai dari satu langkah’. Kita akan segera memulainya,” tegas Prabowo dalam ICI 2025 di JICC, Jakarta (12/6).
Proyek ini tak hanya menjadi pertaruhan besar Indonesia dalam perlindungan wilayah pesisir, tapi juga sinyal kuat bahwa Indonesia siap membuka pintu investasi infrastruktur berskala global.***