Purbaya Pertanyakan Selisih Dana Pemda Rp18 Triliun: Uangnya ke Mana?

- Redaksi

Senin, 20 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Jakarta, Mevin.ID — Rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025 mendadak memanas ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mempertanyakan adanya selisih dana simpanan pemerintah daerah senilai Rp18 triliun antara catatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan Bank Indonesia.

Perbedaan data itu pertama kali disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ia melaporkan, dana mengendap dalam rekening kas daerah tercatat hanya Rp215 triliun. Namun catatan BI menunjukkan angka Rp233 triliun—lebih besar Rp18 triliun.

“Justru saya jadi bertanya-tanya, Rp18 triliun itu ke mana. Kalau BI sudah pakai sistem semua bank, berarti kemungkinan ada kesalahan pencatatan di Pemda,” ujar Purbaya dalam rapat, Senin (20/10/2025).

Potensi Masalah Transparansi Daerah

Purbaya menilai selisih data tersebut bukan sekadar soal angka, melainkan indikasi adanya persoalan dalam tata kelola keuangan daerah. “Kalau di Pemda kurang Rp18 triliun, mungkin pemda kurang teliti ngitung atau nulisnya,” ucapnya.

Ia meminta Kemendagri segera melakukan investigasi untuk memastikan aliran dana tersebut.

Jika dana benar-benar digunakan untuk menggerakkan perekonomian di daerah, pemerintah pusat tidak mempermasalahkan. Namun jika tidak jelas, kasus ini bisa berimplikasi serius pada kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran daerah.

“Selama di daerah digunakan untuk menggerakkan ekonomi daerah, itu bagus. Tapi kalau tidak, ini harus diusut,” tegas Purbaya.

Dana Mengendap dan Serapan Lambat

Selisih dana ini menjadi sorotan di tengah rendahnya realisasi belanja pemerintah daerah sepanjang 2025. Pemerintah pusat sebelumnya juga mengingatkan banyak Pemda masih menimbun anggaran di bank alih-alih membelanjakannya untuk program pembangunan.

Strategi percepatan realisasi anggaran daerah kini menjadi perhatian utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah pusat mendorong Pemda agar tidak “malas” dan segera menggerakkan belanja publik.

Tekanan Politik dan Publik

Isu selisih Rp18 triliun ini diprediksi akan memunculkan tekanan publik dan politik terhadap pemerintah daerah. Dalam konteks fiskal nasional, dana sebesar itu bukan angka kecil: setara dengan potensi pembangunan infrastruktur, program sosial, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat.

“Jangan ditransfer ke pusat lagi uangnya, jangan ditaruh di Bank Jakarta,” sindir Purbaya, menutup pernyataannya dalam rapat.

Langkah investigasi dan audit menyeluruh akan menjadi kunci. Jika tak segera dijelaskan, selisih dana ini berpotensi berkembang menjadi isu besar yang menyentuh kepercayaan publik terhadap transparansi fiskal daerah.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional
Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian
Putusan MK Final: Polisi Aktif Dilarang Rangkap Jabatan Sipil, 4.351 Personel Wajib Mundur atau Pensiun
MK Putuskan Polisi Aktif Tak Boleh Rangkap Jabatan Sipil, Wajib Mundur atau Pensiun Terlebih Dahulu
Heboh Bensin Nabati Bobibos, Pakar: Perlu Uji Lab dan Transparansi Data
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim Usai Sebut Soeharto “Pembunuh Jutaan Rakyat”
Buruh Jakarta Timur Matangkan Persiapan Aksi Tuntut Kenaikan UMP 2026
Marsinah: Pahlawan Nasional, Simbol Perlawanan yang Tak Pernah Padam

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 20:19 WIB

Da’i Bachtiar: Ledakan di SMAN 72 Lebih Berbahaya dari Terorisme Konvensional

Kamis, 13 November 2025 - 19:30 WIB

Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

MK Putuskan Polisi Aktif Tak Boleh Rangkap Jabatan Sipil, Wajib Mundur atau Pensiun Terlebih Dahulu

Kamis, 13 November 2025 - 13:52 WIB

Heboh Bensin Nabati Bobibos, Pakar: Perlu Uji Lab dan Transparansi Data

Rabu, 12 November 2025 - 17:39 WIB

Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim Usai Sebut Soeharto “Pembunuh Jutaan Rakyat”

Berita Terbaru

Yusril Ihza Mahendra

Berita

Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian

Kamis, 13 Nov 2025 - 19:30 WIB

Daerah

Ketika Kota Kembang Tersedak Bau Sampah

Kamis, 13 Nov 2025 - 17:22 WIB