Garut, Mevin.ID – Putra sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dan istrinya, Wakil Bupati Garut Putri Karlina, menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas tragedi yang menewaskan tiga orang di acara pernikahan mereka pada 15 Juli 2025 lalu.
Keduanya menegaskan peristiwa itu sama sekali tidak mereka harapkan terjadi di hari bahagia mereka.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami ingin menyampaikan bahwa kami tidak pernah berniat menjadikan pernikahan ini sebagai event makanan gratis,” kata Maula Akbar dalam pernyataannya.
Ia menjelaskan, makanan yang disediakan saat itu adalah porsi yang memang belum dikeluarkan. Mereka mengizinkan masyarakat yang hadir untuk makan, namun tidak pernah ada pengumuman resmi yang menyatakan acara makan gratis.
“Kami menyadari banyak tamu, petugas, dan keluarga yang hadir. Makanya kami biarkan kalau ada yang mau makan, silakan. Tapi kuncinya, jangan diumumkan,” ujar Maula.
Namun, Maula mengaku tidak mengetahui jika ada notulensi rapat yang bocor dan menyebut akan ada acara pesta rakyat dengan makan gratis. “Kalau saya tahu ada notulensi bocor, pasti saya tidak akan mengizinkan,” tegasnya.
Saat insiden terjadi, Maula mengatakan dirinya sedang memantau situasi melalui live streaming dan langsung menuju lokasi setelah mengetahui kondisi semakin membludak.
“Saya menonton live streaming, melihat banyak orang dan ada ambulans. Saya langsung berangkat ke sana dan memutuskan acara ditutup,” jelasnya.
Ia menegaskan, sejak awal ia dan Putri Karlina tidak pernah merencanakan acara makan gratis, melainkan hanya ingin menyelesaikan distribusi makanan yang belum sempat dibagikan.
“Kami hanya ingin memastikan makanan yang ada tidak terbuang. Tapi saya bilang jangan diumumkan karena bisa berbahaya. Sayangnya, informasi sudah terlanjur beredar luas,” ungkapnya.
Maula dan Putri Karlina menyampaikan duka mendalam kepada para korban dan keluarganya. Keduanya menyatakan siap bertanggung jawab penuh.
“Kami siap menjalani semua prosedur hukum yang ada. Kami pun sudah mempersiapkan yang terbaik, tapi takdir berkata lain. Sekali lagi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan akan menghadapi semua konsekuensi dengan ikhlas,” tutup Maula.***





















