Jakarta, Mevin.ID – Rendang bagi masyarakat Minangkabau adalah kebanggaan yang lahir dari sebuah cita rasa masakan. Dari tanah Minang inilah Rendang yang berbahan daging sapi berkualitas diracik dengan rempah, dimasak di atas tungkudan disajikan penuh rasa. Dunia pun mengenal rendang sebagai makanan terlezat di dunia.
Rendang diagungkan dalam budaya Minangkabau sebagai perwujudan filosofi musyawarah , diskusi dan konsultasi dengan para tetua. Telah diklaim bahwa empat bahan utama tersebut mewakili masyarakat Minangkabau secara keseluruhan:
- Daging melambangkan Niniak Mamak , pemimpin klan tradisional seperti datuk , bangsawan, keluarga kerajaan, dan tetua yang dihormati.
Santan ( karambia ) melambangkan Cadiak Pandai , kaum cendekiawan, guru, penyair, dan penulis. - Cabai ( lado ) melambangkan para alim ulama , ulama, dan pemimpin agama. Rasa pedas cabai melambangkan syariat .
- Campuran rempah-rempah ( pemasak ) melambangkan masyarakat Minangkabau lainnya
Dalam adat Minangkabau, rendang merupakan hidangan wajib pada acara-acara khusus dalam upacara adat Minang, mulai dari upacara kelahiran, khitanan, perkawinan, pengajian, hingga hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha .
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahun 2011, rendang menempati posisi ke-11 dalam daftar 50 Makanan Terbaik Dunia yang diterbitkan oleh CNN International . Sebuah jajak pendapat pembaca online yang melibatkan 35.000 pemilih memilih rendang sapi sebagai hidangan teratas dalam daftar pilihan pembaca CNN International.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah memasukkan enam olahan rendang ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional Indonesia , yang semuanya terdaftar di Sumatera Barat: Randang (ejaan Minang), dan gulai rendang , merupakan bagian dari daftar perdana pada tahun 2010. Mereka diikuti oleh randang daging , randang kantang (rendang kentang), dan randang incek kacang , pada tahun 2016. Rendang paku (rendang pakis) dari Dharmasraya, merupakan tambahan terbaru pada tahun 2018.
Pada tahun 2018, rendang secara resmi diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu dari lima hidangan nasional negara ini : yang lainnya adalah soto , sate , nasi goreng , dan gado-gado .
Makanan rendang ini tengah disiapkan untuk diusulkan sebagai warisan budaya ke UNESCO pada 2025. Kepopuleran rendang juga membuat rendang dan bumbunya begitu diminati di pasar ekspor.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan pentingnya langkah mendaftarkan masakan rendang ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan global sebagai warisan budaya dunia.
Dengan pendaftaran ke UNESCO, diharapkan masakan itu dapat terlindungi dan dilestarikan, sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke panggung internasional. (*)