RI Janji Tambah Impor dari AS Hingga US$19 Miliar Demi Redam Tarif 32 Persen

- Redaksi

Senin, 14 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai pertemuan dengan pelaku usaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025) ANTARA/Bayu Saputra/aa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai pertemuan dengan pelaku usaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025) ANTARA/Bayu Saputra/aa.

Jakarta, Mevin.ID – Pemerintah Indonesia siap meningkatkan impor dari Amerika Serikat (AS) hingga US$ 18–19 miliar sebagai langkah strategis untuk menurunkan ketegangan dagang dengan Negeri Paman Sam.

Langkah ini ditempuh setelah AS menerapkan tarif perdagangan sebesar 32% terhadap produk asal Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keputusan tersebut diambil sebagai respons atas permintaan AS untuk memperkecil defisit neraca perdagangan mereka dengan Indonesia, yang kini mencapai angka US$ 18 miliar.

“Seluruh isu kita jawab, termasuk rencana Indonesia untuk mengompensasi selisih ekspor-impor dengan AS, besarannya US$ 18–19 miliar,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Komoditas Masih Dirahasiakan

Pemerintah Indonesia, menurut Airlangga, telah menyiapkan sejumlah komoditas strategis yang akan menjadi target impor dari AS.

Namun, detailnya masih belum diungkap ke publik karena merupakan bagian dari materi negosiasi yang akan dibawa ke Washington DC dalam pertemuan dagang pada 16–23 April 2025.

Yang pasti, barang-barang yang selama ini umum diimpor dari AS ke Indonesia antara lain adalah komoditas agrikultur, seperti gandum (wheat) dan kedelai (soybean).

“Indonesia akan beli barang dari AS sesuai kebutuhan,” tegas Airlangga. “Tapi pembelian barang kan belum tentu berarti impor.”

Tim Negosiasi Berangkat

Dalam waktu dekat, tim negosiator Indonesia akan bertolak ke AS untuk membuka kembali jalur komunikasi dan menekan potensi eskalasi tarif.

Airlangga juga menambahkan bahwa strategi ini tak hanya bertujuan memperkuat hubungan dagang, tapi juga menjaga stabilitas harga pangan domestik.

Apakah strategi “tambahan impor” ini akan cukup untuk meredam tekanan tarif dari AS? Kita tunggu hasil diplomasi ekonomi Indonesia di Washington minggu depan.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali
Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya
Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur
Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG
Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Melemah, Menkeu: Harusnya Bisa Lebih Tinggi
Utang Pinjol Tembus Rp 90,99 Triliun, Sinyal Darurat Literasi Keuangan Masyarakat
Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 15:04 WIB

Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya

Senin, 10 November 2025 - 11:20 WIB

Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur

Minggu, 9 November 2025 - 18:19 WIB

Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker

Minggu, 9 November 2025 - 17:27 WIB

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG

Minggu, 9 November 2025 - 08:34 WIB

Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Melemah, Menkeu: Harusnya Bisa Lebih Tinggi

Berita Terbaru