Jakarta, Mevin.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi laporan Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan kredit belum meningkat signifikan, meski pemerintah telah menempatkan dana Rp 200 triliun di lima bank milik negara.
Dalam laporan BI setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025, pertumbuhan kredit perbankan pada September tercatat 7,70% secara tahunan (yoy), hanya sedikit naik dari 7,56% di bulan sebelumnya. Sementara itu, bunga kredit baru turun tipis dari 9,20% di awal tahun menjadi 9,05% pada September.
Menurut Purbaya, efek dari penempatan dana tersebut memang belum sepenuhnya terasa karena baru dimulai pada pertengahan September.
“Mungkin September belum full impact dari uang itu,” kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Ia menjelaskan, dampak nyata dari kebijakan tersebut baru akan terlihat pada kuartal IV tahun ini, yakni Oktober hingga Desember 2025.
“Kalau September kan masih baru, dan ada dampak kelesuan serta perlambatan ekonomi dalam beberapa bulan sebelumnya,” ujarnya.
Purbaya optimistis, setelah dana Rp 200 triliun itu sepenuhnya terserap, laju pertumbuhan kredit akan menembus dua digit di akhir tahun.
“Harapan saya dengan uang Rp 200 triliun tadi, pertumbuhan makin kencang sehingga ekonominya juga tumbuh makin cepat. Kita akan monitor terus dari waktu ke waktu, kalau kurang kita tambah lagi uang di sistem,” tegasnya.
Kebijakan penempatan dana pemerintah di perbankan merupakan bagian dari strategi memperkuat likuiditas dan mendorong bank untuk menyalurkan kredit ke sektor riil.
Pemerintah berharap langkah ini mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional menjelang tutup tahun 2025.***





















