Jakarta, Mevin.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Jumat (21/3/2025) pagi di Jakarta menguat sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.481 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.485 per dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 7,02 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.388,69.
Meskipun IHSG menguat, indeks saham unggulan atau Indeks LQ45 justru turun 8,25 poin atau 1,16 persen ke posisi 701,95.
Harga Emas Antam Naik
Harga emas batangan Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia pada Jumat pagi juga mengalami kenaikan. Harga emas Antam naik Rp5.000 per gram menjadi Rp1.779.000 per gram, dari sebelumnya Rp1.774.000 per gram.
Harga jual kembali (buyback) emas batangan Antam juga turut naik menjadi Rp1.630.000 per gram. Transaksi buyback dikenakan potongan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017.
Ketentuan Pajak untuk Emas Antam
- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 untuk Buyback:
- Pemegang NPWP: 1,5% dari total nilai buyback.
- Non-NPWP: 3% dari total nilai buyback.
- PPh 22 untuk Pembelian Emas Batangan:
- Pemegang NPWP: 0,45% dari total nilai pembelian.
- Non-NPWP: 0,9% dari total nilai pembelian.
Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Daftar Harga Emas Batangan Antam per 21 Maret 2025
Berikut adalah harga pecahan emas batangan Antam yang tercatat di laman Logam Mulia pada Jumat pagi:
- 0,5 gram: Rp939.500
- 1 gram: Rp1.779.000
- 2 gram: Rp3.498.000
- 3 gram: Rp5.222.000
- 5 gram: Rp8.670.000
- 10 gram: Rp17.285.000
- 25 gram: Rp43.087.000
- 50 gram: Rp86.095.000
- 100 gram: Rp172.112.000
- 250 gram: Rp430.015.000
- 500 gram: Rp859.820.000
- 1.000 gram: Rp1.719.600.000
Analisis Pasar
Penguatan rupiah dan IHSG pada pagi hari ini menunjukkan sentimen positif di pasar keuangan domestik. Kenaikan harga emas Antam juga mencerminkan tingginya minat investor terhadap aset safe-haven, terutama di tengah ketidakpastian global.
Namun, penurunan Indeks LQ45 perlu diwaspadai, karena hal ini dapat mengindikasikan profit-taking oleh investor di sektor saham unggulan.***





















