Rupiah Menguat Tipis di Awal Pekan, Didorong Kebijakan Tarif AS dan Melemahnya Dolar

- Redaksi

Senin, 14 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt.

Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt.

Jakarta, Mevin.ID – Nilai tukar rupiah membuka awal pekan dengan penguatan tipis. Pada pembukaan perdagangan Senin pagi (14/4), rupiah menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen ke level Rp16.787 per dolar AS, dari posisi sebelumnya di Rp16.796 per dolar.

Menurut Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, penguatan ini dipicu oleh sentimen positif dari kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pemerintah AS mengecualikan sekitar 20 produk elektronik – termasuk ponsel pintar, komputer, router, chip semikonduktor, dan perangkat teknologi lainnya – dari pengenaan tarif resiprokal.

“Keputusan ini memberikan angin segar ke pasar. Indeks saham Asia, khususnya yang berkaitan dengan sektor elektronik, terlihat menguat pagi ini. Ini turut mendukung penguatan rupiah,” ujar Ariston kepada ANTARA di Jakarta.

Tak hanya itu, rupiah juga terbantu oleh melemahnya indeks dolar AS yang turun ke bawah level 100 – titik yang belum pernah disentuh sejak Juli 2023. Penurunan ini dipicu kekhawatiran investor terhadap dampak negatif kebijakan tarif baru terhadap ekonomi dan aset keuangan Amerika Serikat.

“Sentimen-sentimen tersebut memberikan ruang bernapas bagi rupiah, walau situasi tetap sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu,” tambah Ariston.

Melihat kondisi saat ini, Ariston memperkirakan kurs rupiah berpotensi bergerak menuju level support di Rp16.700 per dolar AS, dengan batas resisten di kisaran Rp16.800.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?
Shopee hingga Tokopedia Siap Tertibkan Thrifting: Lapak Baju Bekas Impor Dihapus
Menteri UMKM: Oknum Bea Cukai Diduga Buka Akses Barang Thrifting Impor
PPATK: Lebih dari 600.000 Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online
Starbucks Jual Kendali Operasi di China ke Boyu Capital Senilai Rp 66 Triliun
Indofarma PHK 767 Karyawan, Sempat Hanya Tersisa 3 Orang
Pengusaha Tekstil Usul Pakaian Bekas Ilegal Daur Ulang, Bukan Dimusnahkan
Industri Tekstil Terdesak Thrifting: Bos Pabrik Bertemu Purbaya Cari Kepastian Pasar

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 20:41 WIB

Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?

Jumat, 7 November 2025 - 20:22 WIB

Shopee hingga Tokopedia Siap Tertibkan Thrifting: Lapak Baju Bekas Impor Dihapus

Jumat, 7 November 2025 - 12:39 WIB

Menteri UMKM: Oknum Bea Cukai Diduga Buka Akses Barang Thrifting Impor

Kamis, 6 November 2025 - 14:02 WIB

PPATK: Lebih dari 600.000 Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online

Kamis, 6 November 2025 - 13:40 WIB

Starbucks Jual Kendali Operasi di China ke Boyu Capital Senilai Rp 66 Triliun

Berita Terbaru

Humaniora

Kerinduan Abadi Sang Seruling: Jalan Pulang Jiwa Menurut Rumi

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:46 WIB

Selebgram Lisa Mariana (tengah) menemui awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025). ANTARA/Nadia Putri Rahmani

Entertaintment

Lisa Mariana dan Rekan Pria Jadi Tersangka Kasus Video Syur

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:46 WIB