Soal Ijazah Jokowi, Komisi Informasi: Bukan Kewajiban Jokowi Membuktikan, Tapi UGM!

- Redaksi

Senin, 19 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi Informasi (KI) Pusat Rospita Vici Paulyn saat diwawancarai di Padang, Sumatera Barat, Senin (19/5/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar

Anggota Komisi Informasi (KI) Pusat Rospita Vici Paulyn saat diwawancarai di Padang, Sumatera Barat, Senin (19/5/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar

Padang, Mevin.ID – Polemik lama soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali mencuat. Namun Komisi Informasi (KI) Pusat menegaskan bahwa Jokowi sebagai individu tidak berkewajiban membuktikan keaslian ijazahnya ke publik.

“Pak Jokowi itu perorangan, bukan badan publik. Jadi tidak ada kewajiban bagi beliau untuk membuktikan ijazahnya asli atau tidak,” ujar Anggota KI Pusat, Rospita Vici Paulyn, dalam keterangannya di Padang, Senin (19/5).

Bukti Ijazah? Tanya Langsung ke UGM

Menurut Vici, jika masyarakat ingin memastikan keaslian ijazah Jokowi, yang paling berwenang menjawab adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) — kampus tempat Jokowi menyelesaikan kuliahnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“UGM sudah pernah bilang bahwa ijazahnya asli. Nah, kalau memang ingin tahu kebenarannya, silakan minta langsung ke UGM,” tegasnya.

UGM Wajib Jawab, Jika Tidak Bisa, Bawa ke KI

Rospita menjelaskan, masyarakat punya hak meminta informasi tersebut ke UGM. Jika UGM menolak tanpa alasan yang jelas, masyarakat bisa mengajukan sengketa informasi ke Komisi Informasi.

“Ijazah itu bukan informasi yang dikecualikan. Apalagi Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota, Gubernur, hingga Presiden. Jadi wajar jika masyarakat ingin tahu,” lanjutnya.

Selama Tak Ada Bukti Resmi, Polemik Akan Terus Hidup

Ketua Bidang Penelitian dan Informasi KI Pusat itu menekankan, selama badan publik seperti UGM belum memberikan bukti yang kuat atau respons resmi, isu ini akan terus bergulir di masyarakat.

“Kalau UGM tidak bisa membuktikan atau memilih diam, ya polemik ini pasti akan terus hidup,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri
Mentan Akan Umumkan 212 Merek Diduga Jual Beras Oplosan
Jokowi Harap Nama Baiknya Dipulihkan Usai Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:34 WIB

Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:05 WIB

Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB