Jakarta, Mevin.ID – Upaya pemerintah mendorong pembelian rumah bagi masyarakat tampaknya belum membuahkan hasil. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa serapan penempatan dana “kas menganggur” pemerintah untuk sektor perumahan masih sangat rendah.
Dana yang ditempatkan di BTN sebesar Rp25 triliun baru terserap 19% hingga akhir September 2025. Rendahnya penyaluran kredit tersebut menjadi sinyal bahwa permintaan rumah melemah.
“Ini menggambarkan demand di sektor perumahan lemah. Saya pikir ini gawat,” ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin (3/11).
Berbeda dengan BTN, penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN lain justru terserap lebih baik. Di Mandiri sudah 74%, BRI 62%, BNI 50%, dan BSI 55%.
Menurut Purbaya, pendapatan masyarakat yang belum pulih menjadi alasan utama minimnya minat mengambil kredit pemilikan rumah (KPR).
“Kita tidak bisa memaksa orang beli rumah ketika income-nya belum jelas,” katanya.
Meski begitu, Purbaya optimistis perekonomian akan membaik seiring perputaran uang primer dari kebijakan tersebut. Ia memperkirakan permintaan rumah bisa kembali pulih pada 2026.***





















