Suhu 37,6 Derajat di Majalengka, BMKG: Cuaca Panas Bisa Berlangsung hingga Akhir Oktober

- Redaksi

Kamis, 16 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Cuaca Panas di Majalengka

Ilustrasi Cuaca Panas di Majalengka

Majalengka, Mevin.ID — Cuaca panas menyengat melanda wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dalam beberapa hari terakhir. Suhu tertinggi tercatat mencapai 37,6 derajat Celsius pada Selasa (14/10/2025) di wilayah Jatiwangi, Majalengka.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Dyan Anggraini, mengatakan fenomena ini dipicu oleh posisi semu matahari yang kini berada di selatan garis ekuator—tepat di atas wilayah Jawa.

“Cuaca panas ini masih berpotensi terjadi sampai akhir Oktober,” kata Dyan, Rabu (15/10/2025).

Selain itu, minimnya tutupan awan memperkuat intensitas paparan sinar matahari ke permukaan, membuat suhu udara siang hari terasa lebih terik dari biasanya.

Suhu tinggi tidak hanya terjadi di Jatiwangi. Penggung (Cirebon) dan Kertajati (Majalengka) juga mencatat suhu sekitar 35,2 derajat Celsius. Kondisi ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap paparan panas langsung.

Menurut data historis, wilayah Ciayumajakuning pernah mengalami suhu ekstrem mencapai 40 derajat Celsius pada 12 Oktober 2002 akibat fenomena El Niño. Namun, tahun ini suhu maksimum diperkirakan tidak akan menyentuh level tersebut.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG mengimbau warga agar:

  • Mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari, terutama antara pukul 11.00–15.00 WIB.
  • Memakai pelindung diri seperti topi, payung, atau sunscreen.
  • Menjaga asupan cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi.
  • Mewaspadai risiko kesehatan bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan pekerja luar ruangan.

Fenomena cuaca panas seperti ini merupakan bagian dari masa pancaroba, dan diperkirakan akan mulai mereda seiring meningkatnya potensi hujan pada awal November mendatang.

Fenomena suhu tinggi bukan hanya persoalan kenyamanan, tetapi juga kesehatan masyarakat.

Paparan panas ekstrem dapat memicu dehidrasi, heat exhaustion, bahkan heatstroke bila tidak diantisipasi dengan baik. Pemerintah daerah diimbau meningkatkan sosialisasi dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketika Kota Kembang Tersedak Bau Sampah
Buruh Karawang Masih Bertahan di Depan Pemkab, Desak Cabut Perbup 19/2025
Pemkab Majalengka Dorong Proses Lelang Dini untuk Proyek Barang dan Jasa Tahun 2026
Dua Pelaku Pengeroyokan di Alun-alun Majalengka Ditangkap, Polisi Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Kekerasan
Inspirasi Pendidikan Anak Petani di Garut; Diasuh Hanya dengan Infak Rp 500 per Hari
3.489 Tenaga Honorer Majalengka Siap Sandang Status PPPK Paruh Waktu Akhir November Ini
Siswa SMP di Tangsel Sakit Parah Usai Diduga Dibully, Keluarga Minta Penegakan Hukum
Sekretaris Jenderal ITUC Minta Pemerintah Melindungi Hak-Hak Pekerja Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 17:22 WIB

Ketika Kota Kembang Tersedak Bau Sampah

Rabu, 12 November 2025 - 18:46 WIB

Buruh Karawang Masih Bertahan di Depan Pemkab, Desak Cabut Perbup 19/2025

Rabu, 12 November 2025 - 15:25 WIB

Pemkab Majalengka Dorong Proses Lelang Dini untuk Proyek Barang dan Jasa Tahun 2026

Rabu, 12 November 2025 - 12:27 WIB

Dua Pelaku Pengeroyokan di Alun-alun Majalengka Ditangkap, Polisi Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Kekerasan

Rabu, 12 November 2025 - 03:34 WIB

Inspirasi Pendidikan Anak Petani di Garut; Diasuh Hanya dengan Infak Rp 500 per Hari

Berita Terbaru

Yusril Ihza Mahendra

Berita

Yusril: Putusan MK Jadi Titik Balik Reformasi Kepolisian

Kamis, 13 Nov 2025 - 19:30 WIB

Daerah

Ketika Kota Kembang Tersedak Bau Sampah

Kamis, 13 Nov 2025 - 17:22 WIB