Jakarta, Mevin.ID – Mayoritas ekonom sepakat bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini memburuk dibandingkan tiga bulan lalu. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bertajuk “Evaluasi 100 Hari Pertama Pemerintahan Saat Ini”.
Survei yang melibatkan 42 ahli ekonomi dari berbagai latar belakang ini mengungkapkan bahwa 55% responden (23 dari 42 ahli) setuju bahwa kondisi ekonomi Indonesia memburuk. Bahkan, tujuh ekonom menyatakan bahwa situasi saat ini jauh lebih buruk dari sebelumnya. Hanya satu ahli yang melihat adanya perbaikan, sementara 11 lainnya menganggap kondisi ekonomi stagnan.
Pertumbuhan Ekonomi Masa Depan Diprediksi Lemah
Hasil survei juga menunjukkan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Sebanyak 23 dari 42 ahli ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari angka saat ini. Meskipun tidak ada yang memprediksi kontraksi yang lebih kuat, lebih dari seperempat responden (11 ahli) menganggap perubahan yang terjadi tidak signifikan. Hanya enam ahli yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan membaik pada periode berikutnya.
“Secara keseluruhan, para ahli memperkirakan kontraksi dengan respons rata-rata -0,36 dan tingkat keyakinan 7,36,” demikian bunyi laporan survei yang dirilis pada Senin (17/3/2025).
Situasi Ekonomi Dinilai Suram
Laporan tersebut menyebutkan bahwa dengan interval kepercayaan rata-rata 7,71 poin, situasi ekonomi Indonesia saat ini dinilai suram oleh para ahli. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan pelemahan ekonomi di masa depan.
“Hasil survei ini menunjukkan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan, yang berpotensi melemah,” tulis laporan tersebut.
Metodologi Survei
Survei ini dilakukan secara daring pada 14-24 Februari 2025, melibatkan 42 pakar ekonomi dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, lembaga penelitian, sektor swasta, dan organisasi multinasional. Responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah, serta beberapa ahli dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Tujuan survei ini adalah untuk menangkap persepsi para ahli tentang kondisi ekonomi dan sosial, perkembangan kebijakan, serta ekspektasi masa depan. LPEM FEB UI berharap hasil survei ini dapat menjadi bahan diskusi kebijakan yang terinformasi dan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.
Apa Artinya bagi Indonesia?
Hasil survei ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mengatasi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Dengan mayoritas ekonom yang pesimis, upaya untuk memulihkan kepercayaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi semakin mendesak.***





















