Survei UI Nyatakan Kondisi Ekonomi Indonesia Dinilai Memburuk

- Redaksi

Selasa, 18 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Jakarta, Mevin.ID – Mayoritas ekonom sepakat bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini memburuk dibandingkan tiga bulan lalu. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bertajuk “Evaluasi 100 Hari Pertama Pemerintahan Saat Ini”.

Survei yang melibatkan 42 ahli ekonomi dari berbagai latar belakang ini mengungkapkan bahwa 55% responden (23 dari 42 ahli) setuju bahwa kondisi ekonomi Indonesia memburuk. Bahkan, tujuh ekonom menyatakan bahwa situasi saat ini jauh lebih buruk dari sebelumnya. Hanya satu ahli yang melihat adanya perbaikan, sementara 11 lainnya menganggap kondisi ekonomi stagnan.

Pertumbuhan Ekonomi Masa Depan Diprediksi Lemah

Hasil survei juga menunjukkan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Sebanyak 23 dari 42 ahli ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari angka saat ini. Meskipun tidak ada yang memprediksi kontraksi yang lebih kuat, lebih dari seperempat responden (11 ahli) menganggap perubahan yang terjadi tidak signifikan. Hanya enam ahli yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan membaik pada periode berikutnya.

“Secara keseluruhan, para ahli memperkirakan kontraksi dengan respons rata-rata -0,36 dan tingkat keyakinan 7,36,” demikian bunyi laporan survei yang dirilis pada Senin (17/3/2025).

Situasi Ekonomi Dinilai Suram

Laporan tersebut menyebutkan bahwa dengan interval kepercayaan rata-rata 7,71 poin, situasi ekonomi Indonesia saat ini dinilai suram oleh para ahli. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan pelemahan ekonomi di masa depan.

“Hasil survei ini menunjukkan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan, yang berpotensi melemah,” tulis laporan tersebut.

Metodologi Survei

Survei ini dilakukan secara daring pada 14-24 Februari 2025, melibatkan 42 pakar ekonomi dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, lembaga penelitian, sektor swasta, dan organisasi multinasional. Responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah, serta beberapa ahli dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Tujuan survei ini adalah untuk menangkap persepsi para ahli tentang kondisi ekonomi dan sosial, perkembangan kebijakan, serta ekspektasi masa depan. LPEM FEB UI berharap hasil survei ini dapat menjadi bahan diskusi kebijakan yang terinformasi dan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.

Apa Artinya bagi Indonesia?

Hasil survei ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mengatasi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Dengan mayoritas ekonom yang pesimis, upaya untuk memulihkan kepercayaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi semakin mendesak.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tarif Impor AS Turun, Petani Indonesia Nikmati Angin Segar Ekspor Kopi dan Kakao
Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik
Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30
Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali
Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya
Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur
Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 07:41 WIB

Tarif Impor AS Turun, Petani Indonesia Nikmati Angin Segar Ekspor Kopi dan Kakao

Minggu, 16 November 2025 - 18:26 WIB

Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik

Minggu, 16 November 2025 - 18:15 WIB

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Selasa, 11 November 2025 - 18:13 WIB

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali

Selasa, 11 November 2025 - 15:04 WIB

Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya

Berita Terbaru