Target Kirim 400 Ribu Pekerja Migran Per Tahun, Pemerintah Bidik Devisa Ratusan Triliun

- Redaksi

Senin, 16 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menargetkan mengirimkan sekitar 400 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) setiap tahun ke luar negeri. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menargetkan mengirimkan sekitar 400 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) setiap tahun ke luar negeri. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, Mevin.ID – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menargetkan pengiriman sekitar 400 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri setiap tahun, dengan potensi menyumbang devisa negara hingga Rp439 triliun.

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa strategi ini merupakan bagian dari upaya nasional dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus memperkuat kontribusi tenaga kerja Indonesia di pasar global.

“Target kita 400 ribuan PMI per tahun. Kalau itu tercapai, devisa yang masuk bisa mencapai Rp439 triliun. Saat ini masih di angka Rp253,3 triliun,” kata Karding dalam acara pelepasan PMI di Menara Kadin, Jakarta, Minggu (15/6).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari Domestic ke Skilled Workers

Lebih dari sekadar angka, Karding menegaskan bahwa paradigma pengiriman PMI kini tengah bergeser dari pekerja domestik ke tenaga kerja terampil (skilled workers). Perubahan ini diharapkan membawa dampak positif bagi kualitas hidup para pekerja migran dan juga citra Indonesia di mata dunia.

“Kami ingin PMI dikenal sebagai tenaga terampil. Bukan hanya pembantu rumah tangga, tapi juga profesional di bidang teknik, konstruksi, perhotelan, dan perawatan medis,” ucapnya.

Lima Ribu PMI Dikirim, Gaji Terkecil Rp20 Juta

Dalam kerja sama terbaru antara P2MI dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), sebanyak 5.000 PMI siap diberangkatkan ke tujuh negara, antara lain Jepang, Uni Emirat Arab, Turki, Dominika, Serbia, Slovakia, Jerman, dan Kuwait.

Yang menarik, Karding menyebut bahwa gaji terendah dari para PMI yang dikirim bisa mencapai Rp20 juta per bulan, tergantung sektor dan negara tujuan.

Dengan penghasilan sebesar itu, PMI bukan hanya menjadi tulang punggung keluarga, tapi juga pahlawan devisa yang menggerakkan ekonomi bangsa.

Pekerja Migran: Harapan dan Tantangan

Meski angka-angka tampak menjanjikan, tantangan tetap ada. Mulai dari kualitas pelatihan, penempatan yang aman dan legal, hingga perlindungan hak-hak PMI di negara tujuan.

P2MI bersama Kadin berjanji untuk memastikan pengawasan lebih ketat dan perlindungan menyeluruh bagi para pekerja.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Fenomena Bediding Mulai Terasa, BMKG Prediksi Berlangsung hingga Awal September
Kemendikdasmen Akui Tak Punya Anggaran Jalankan Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis
Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak
Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut
Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:12 WIB

Fenomena Bediding Mulai Terasa, BMKG Prediksi Berlangsung hingga Awal September

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:36 WIB

Kemendikdasmen Akui Tak Punya Anggaran Jalankan Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:12 WIB

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:07 WIB

Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Berita Terbaru