Tel Aviv, Mevin.ID – Konflik bersenjata antara Israel dan Iran memasuki babak baru. Israel tak sendiri dalam melancarkan operasi militer terhadap Teheran, melainkan didukung oleh tiga sekutu utamanya: Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Keterlibatan ketiga negara ini memicu kekhawatiran akan meluasnya eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, termasuk ancaman terhadap stabilitas global.
Iran telah memperingatkan bahwa pangkalan militer dan kapal-kapal milik ketiga negara tersebut di kawasan akan menjadi sasaran jika terus membantu Israel.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran dilakukan pada Jumat lalu, dengan dalih mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Sebagai balasan, Teheran meluncurkan rentetan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara, namun beberapa berhasil lolos dan menyebabkan sedikitnya 13 korban jiwa serta ratusan luka-luka.
Prancis: Siap Bantu Bertahan, Tolak Serangan Ofensif
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa negaranya siap membela Israel jika diserang, namun menegaskan tidak akan terlibat dalam operasi ofensif. Macron menggarisbawahi bahwa penyelesaian masalah program nuklir Iran harus dilakukan melalui jalur diplomatik.
“Risiko Iran memiliki senjata nuklir adalah ancaman eksistensial, bukan hanya bagi kawasan, tetapi juga bagi Eropa dan stabilitas dunia,” ujar Macron.
Inggris: Kirim Jet Tempur dan Serukan De-eskalasi
Inggris mengirimkan jet tempur tambahan ke Timur Tengah sebagai langkah pencegahan dan perlindungan terhadap aset serta personel militernya. Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves menyatakan bahwa Inggris sebelumnya juga pernah membantu menembak jatuh drone Iran.
Perdana Menteri Keir Starmer menegaskan bahwa pengiriman pesawat militer, termasuk jet tempur Typhoon dan pesawat pengisian bahan bakar udara-ke-udara, bertujuan untuk mendukung respons darurat, sembari terus menyerukan de-eskalasi konflik.
Amerika Serikat: Pertahanan Aktif dan Penambahan Kekuatan Militer
Amerika Serikat terlibat aktif dalam membantu Israel menangkis serangan balasan Iran. Sistem pertahanan udara AS dan kapal perusak Angkatan Laut berhasil menembak jatuh rudal balistik yang ditembakkan Iran. Beberapa kapal perang tambahan juga dikirimkan ke kawasan, termasuk USS Thomas Hudner.
Jet tempur Amerika melakukan patroli intensif di kawasan, sementara sekitar 40.000 tentara AS kini dikerahkan di Timur Tengah. Kapal induk USS Carl Vinson dan USS George Washington juga disiagakan untuk kemungkinan pengerahan lebih lanjut.
Menurut pejabat AS, pengerahan ini adalah bagian dari strategi pertahanan menyusul meningkatnya ketegangan sejak konflik Gaza dan serangan terhadap kapal-kapal oleh kelompok Houthi yang didukung Iran.***