Bogor, Mevin.ID – Pemerintah Kota Bogor makin serius memberantas premanisme. Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menegaskan bahwa pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme untuk menjaga rasa aman dan nyaman warga.
“Ini bukti bahwa Pemkot Bogor hadir dan terus berprogres untuk melindungi warga dari rasa tidak nyaman, khususnya akibat premanisme,” ujar Dedie saat memberi pernyataan di Bogor, Rabu (9/4).
Salah satu fokus utama Satgas ini adalah keberadaan pengamen jalanan, terutama yang beroperasi di angkot dan di persimpangan lampu merah. Dedie menilai keberadaan mereka seringkali membuat penumpang merasa tak nyaman bahkan resah.
Pengamen akan Diarahkan Jadi “Seniman Jalanan”
Namun bukan berarti pengamen akan dibatasi sepenuhnya. Dedie punya solusi kreatif. Ia mendorong agar taman-taman di Kota Bogor menyediakan spot khusus sebagai ruang berekspresi bagi para seniman jalanan.
“Prioritasnya, tidak boleh lagi ada pengamen di angkot dan lampu merah. Tapi mereka bisa berekspresi di taman-taman kota. Konsepnya seperti di luar negeri, jadi mereka bukan pengamen, tapi seniman jalanan,” tegas Dedie.
Tak hanya itu, ia juga menginstruksikan jajarannya untuk memetakan rumah makan, kafe, hingga tempat kuliner yang sering dikunjungi para seniman jalanan. Tujuannya, agar ada ruang yang lebih teratur dan aman untuk aktivitas kreatif mereka.
Penataan Billboard Jadi Sorotan
Selain urusan premanisme, Dedie juga menyoroti penataan media luar ruang seperti billboard yang dinilai sudah mendesak untuk ditertibkan. Ia memerintahkan agar dinas terkait menghentikan sementara penerbitan izin baru maupun perpanjangan untuk billboard yang tidak sesuai aturan.
Langkah-langkah ini jadi bagian dari strategi Pemkot Bogor dalam menciptakan kota yang lebih tertib, aman, dan tetap ramah bagi kreativitas warga.***





















