Bekasi, Mevin.ID – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pekerja terus dilakukan oleh DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota dan Kabupaten Bekasi.
Terbaru, organisasi buruh ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma yang berlokasi di Jakarta Timur, Sabtu (14/6/2025).
Penandatanganan kerja sama berlangsung di Sekretariat DPC K-SPSI Bekasi, Jalan Rawa Tembaga No.1, Marga Jaya, Bekasi Selatan. MoU ini menjadi tonggak penting dalam mendorong pendidikan dan pengembangan kapasitas anggota serikat pekerja di wilayah Bekasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mimpi Menuju Serikat Pekerja Berkelas Dunia
Ketua DPC K-SPSI Kota/Kabupaten Bekasi, R Abdullah, menyebut bahwa kerja sama ini adalah bagian dari visi besar untuk menjadikan SPSI sebagai organisasi serikat pekerja yang berkelas dunia.
“Ini bukan sekadar seremoni. Kami ingin SPSI bukan hanya kuat dalam memperjuangkan hak buruh, tetapi juga unggul dalam hal kualitas SDM-nya. Pendidikan dan pelatihan menjadi kunci,” ujar R Abdullah kepada media.
Digelar Bertepatan dengan Pendidikan Dasar Kader
Penandatanganan MoU ini bertepatan dengan pelaksanaan Pendidikan Dasar Kader SPSI Bekasi, yang diikuti oleh 42 peserta dari 21 Pengurus Unit Kerja (PUK) di berbagai perusahaan.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 14–15 Juni 2025, dan bertujuan membekali para kader dengan pemahaman mendalam tentang peran, tugas, serta tanggung jawab sebagai pengurus serikat pekerja di tingkat perusahaan.
“Output yang kami harapkan adalah lahirnya kader-kader pengurus PUK yang mampu membela, melindungi, dan memperjuangkan hak serta kepentingan para pekerja secara cerdas dan berkelanjutan,” tegas R Abdullah.
Langkah Strategis di Tengah Dinamika Ketenagakerjaan
Kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma dianggap sebagai langkah strategis di tengah tantangan dunia kerja yang terus berubah.
Melalui program-program pendidikan dan pengembangan bersama, para pekerja diharapkan dapat memiliki daya saing lebih tinggi, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional dan internasional.
Langkah ini sekaligus menjadi contoh nyata bahwa transformasi serikat pekerja tidak hanya soal unjuk rasa dan advokasi, tetapi juga tentang peningkatan kapasitas, kolaborasi, dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.***
Penulis : Fathur Rachman
Editor : Pratigto