Sumedang, Mevin.ID — Jalan Tol Cisumdawu kembali jadi sorotan, bukan karena kelancaran konektivitasnya, melainkan karena ancaman longsor yang makin nyata. Sabtu (17/5) lalu, pergerakan tanah kembali mengguncang infrastruktur tol ini. Dan kali ini, yang rusak bukan hanya badan jalan, tapi juga fondasi utamanya—tiang jembatan.
Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono melaporkan, tiang penyangga Jembatan Cikadongdong di Km 204 bergeser akibat aktivitas geologis. “Membutuhkan perbaikan dalam jangka waktu hingga satu tahun,” ujarnya dalam laporan resmi kepada Kapolda Jabar, dikutip Jumat (23/5).
Jembatan yang menghubungkan Blok Cacaban, Conggeang itu bukan satu-satunya titik rawan. Pada Km 177 di Desa Sirnamulya, Sumedang Utara, kondisi jauh lebih kritis. Mahkota longsoran di titik ini membentang sepanjang 170 meter, dengan tinggi mencapai 300 meter. Jalan tol amblas sedalam 50 cm. Beton pelindung pecah. Seluruh jalur cepat ditutup.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Potensi Bencana: Jalan Rusak, Warga Terancam
Dampaknya bukan hanya teknis. Sekitar 60 rumah warga di Dusun Bojongtotor kini berada di garis bahaya. Jika pergerakan tanah terus berlanjut, bencana tidak lagi tinggal kemungkinan—melainkan tinggal menunggu waktu.
“Kami menekankan pentingnya penanganan cepat dan tepat untuk mencegah korban jiwa, baik dari bencana longsor maupun kecelakaan lalu lintas,” tegas Joko. Jika eskalasi terus terjadi, jalur arah Majalengka akan ditutup dan kendaraan dialihkan ke GT Sumedang dan Pamulihan.
PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), pengelola Tol Cisumdawu, mengakui adanya kerusakan di sejumlah titik. Tim teknis bersama Prof Paulus—ahli geologi yang selama ini terlibat dalam proyek perencanaan tol—dijadwalkan melakukan pemeriksaan lapangan dalam waktu dekat.
Tol Cisumdawu bukan kali ini saja berhadapan dengan isu pergerakan tanah. Sejak pembangunan awal, sejumlah ahli sudah mengingatkan tentang jalur-jalur rawan longsor yang dilintasi trase tol.
Namun, dorongan percepatan konektivitas sering kali menepikan analisis risiko jangka panjang.***