Washington, Mevin.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan semakin mempertimbangkan pengerahan aset militer untuk membantu Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, di tengah memanasnya konflik kedua negara.
Mengutip laporan CNN, dua pejabat AS menyebut Trump mulai meninggalkan jalur diplomatik dan condong pada pendekatan militer. Meski begitu, opsi perundingan disebut masih belum sepenuhnya ditutup.
“Saya tidak begitu berminat untuk berunding dengan Iran,” kata Trump pada Selasa (17/6) waktu AS, usai menghadiri KTT G7 di Kanada. Ia menegaskan tujuannya bukan gencatan senjata, tetapi “akhir yang sesungguhnya.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan Trump diperkuat lewat unggahannya di Truth Social, yang menyerukan agar Iran “menyerah tanpa syarat.” Ia juga menyatakan bahwa AS mengetahui lokasi Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Militer AS Siap Bantu Operasi Udara Israel
Laporan menyebut, militer AS mulai mempersiapkan kemungkinan mendukung misi udara Israel dengan menyediakan pengisian bahan bakar bagi jet tempur. Setidaknya 30 lebih tanker udara AS telah dikerahkan ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.
“Pengisian bahan bakar untuk jet Israel adalah bagian kecil dari potensi keterlibatan militer AS,” ujar salah satu sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Sebelumnya, Israel telah melancarkan serangan udara ke Iran, yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 200 warga sipil, termasuk sejumlah petinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Menanggapi eskalasi ini, Ayatollah Khamenei menyatakan bahwa musuh-musuh Iran akan menerima hukuman berat. “Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” tegasnya.***