Trump Sebut Pembicaraan dengan China “Sangat Baik”: Sinyal Perang Dagang Mulai Reda?

- Redaksi

Minggu, 11 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan). Foto: AFP/PEDRO PARDO

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan). Foto: AFP/PEDRO PARDO

Geneva, Mevin.ID– Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan mengejutkan. Lewat platform media sosial pribadinya, Truth Social, Trump mengklaim pembicaraan dagang antara AS dan China yang digelar di Swiss pada Sabtu (10/5/2025) berjalan sangat baik.

“Pertemuan yang sangat baik hari ini dengan China di Swiss. Banyak hal yang dibahas, banyak yang disepakati,” tulis Trump, Minggu (11/5/2025), tanpa merinci poin apa saja yang dibahas atau disepakati.

Pernyataan ini muncul usai para pejabat tinggi dua negara ekonomi terbesar dunia itu menyelesaikan hari pertama perundingan intensif di Jenewa. Tujuannya jelas: meredakan ketegangan perang dagang yang selama ini telah mengganggu stabilitas ekonomi global dan membekukan perdagangan senilai US$600 miliar per tahun.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertemuan Diam-diam, Tapi Sarat Tekanan

Wakil Perdana Menteri China He Lifeng bertatap muka langsung selama sekitar delapan jam dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di vila mewah Duta Besar Swiss untuk PBB, di kawasan Cologny, Jenewa.

Tidak ada pernyataan resmi yang dirilis setelah pertemuan. Namun, suasana positif tampak dari gestur para delegasi—tersenyum dan santai—meski pembicaraan berlangsung ketat dan tertutup. Perundingan dilanjutkan Minggu ini dengan harapan tercapainya kemajuan konkret, khususnya dalam pengurangan tarif.

Tarif, Defisit, dan Permintaan Reformasi

AS menekan China agar memangkas defisit perdagangan barang senilai US$295 miliar dan menghentikan praktik ekonomi yang dianggap “tidak adil”. Washington juga meminta Beijing agar lebih banyak membeli produk AS dan membuka akses lebih besar bagi perusahaan asing di pasar domestik mereka.

Namun, dari sisi China, tuntutan itu dianggap bentuk intervensi politik dan ekonomi. Beijing ingin perlakuan setara sebagai mitra dagang, serta desakan agar AS mencabut berbagai lapisan tarif yang mulai diberlakukan sejak Februari lalu.

“China menunggu kejelasan: produk apa yang sebenarnya AS inginkan untuk dibeli lebih banyak? Selama itu belum jelas, jangan harap ada gebrakan,” ujar sumber diplomatik yang akrab dengan perundingan ini.

Perang Tarif Menyebar, Dunia Cemas

Sejak Trump menaikkan tarif terhadap puluhan negara awal tahun ini, rantai pasok global terguncang. Pasar keuangan bergejolak. Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia semakin nyata.

Dalam konteks itu, Geneva bukan hanya lokasi perundingan dagang biasa. Ini bisa jadi titik balik krusial, atau justru panggung retorika baru.

Satu hal yang pasti: dunia menanti hasilnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Hingga 280 Persen: “Keadilan Tak Boleh Murah”
Polisi Ungkap Sindikat Eksploitasi Anak di Depok, Pelaku Tawarkan “Live Streaming” Pornografi via Aplikasi
Kejagung Limpahkan Berkas 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah ke JPU
Proyek Tol Getaci Dipangkas, Hanya Sampai Tasikmalaya. Ini Tahapan Pengerjannya
Bank Dunia: Sejumlah Negara Akan Alami Kontraksi Ekonomi di 2025, Indonesia Melambat
Gubernur Jabar Tetap Tolak Rapat Pemda di Hotel: Gunakan Fasilitas Kantor yang Ada
Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel, Tapi Ingatkan Tak Berlebihan
Ahli UGM: Kerusakan Tambang Nikel di Raja Ampat Bisa Lampaui Skandal Timah Rp271 Triliun

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Hingga 280 Persen: “Keadilan Tak Boleh Murah”

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:39 WIB

Polisi Ungkap Sindikat Eksploitasi Anak di Depok, Pelaku Tawarkan “Live Streaming” Pornografi via Aplikasi

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:31 WIB

Kejagung Limpahkan Berkas 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah ke JPU

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:24 WIB

Proyek Tol Getaci Dipangkas, Hanya Sampai Tasikmalaya. Ini Tahapan Pengerjannya

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:02 WIB

Bank Dunia: Sejumlah Negara Akan Alami Kontraksi Ekonomi di 2025, Indonesia Melambat

Berita Terbaru