Tulungagung, Mevin.ID — Tugu Kartini, Tulungagung, Jawa Timur, mendadak berubah jadi panggung megah bagi ratusan penari dari berbagai komunitas dan sanggar seni. Mereka berkumpul pada Minggu (27/4) untuk merayakan World Dance Day, peringatan tahunan yang dirayakan insan tari di seluruh dunia.
Acara bertajuk Tulungagung World Dance Day ini diprakarsai oleh para pemuda dan pelaku seni tari lokal, dengan melibatkan sekitar 200 penari dari 15 komunitas, tidak hanya dari Tulungagung, tapi juga dari luar daerah seperti Malang. Gelaran ini berlangsung dalam dua sesi, pagi dan malam hari.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat seni tari di Tulungagung sekaligus mendorong pengembangan potensi yang ada,” ujar Clairine Faiza, ketua penyelenggara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pentas dimulai dengan pertunjukan solah bawa dan ditutup meriah dengan flashmob tari reog kendang, salah satu tarian khas kebanggaan Tulungagung.
Menurut Clairine, sesi pagi menampilkan sekitar 200 penari, sedangkan sesi malam diikuti oleh 20 penari pilihan yang menampilkan karya-karya lebih intim dan ekspresif.
“Harapan kami, Hari Tari Dunia ini jadi momentum bagi para seniman tari untuk terus berkreasi dan membawa nama Tulungagung makin bersinar di dunia seni budaya,” tuturnya.
Clairine juga mencatat, perkembangan seni tari di Tulungagung kini sangat menggembirakan. Banyaknya sanggar dan komunitas yang tumbuh menunjukkan bahwa seni tari tidak lagi asing, bahkan digandrungi berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
“Seni tari sudah jadi bagian dari kehidupan masyarakat Tulungagung. Ini adalah potensi besar yang harus terus kita kembangkan,” tambahnya.***