Tumbler dan Transformasi Etos Kerja: Ketika ASN Bekasi Jadi Agen Perubahan Lingkungan

- Redaksi

Selasa, 14 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekasi, Mevin.ID – Di balik hiruk pikuk rutinitas birokrasi, lorong-lorong Balai Kota Bekasi kini diwarnai pemandangan baru: para ASN membawa warna-warni botol minum yang dapat diisi ulang, atau yang akrab disebut tumbler.

Bukan sekadar tren gaya hidup, fenomena ini adalah manifestasi dari sebuah instruksi tegas, sekaligus upaya Pemkot Bekasi menanamkan etos kerja baru yang berwawasan lingkungan.

Instruksi datang langsung dari Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, pada apel pegawai Senin (13/10/2025). Intinya sederhana, namun transformatif: ASN wajib membawa tumbler dan seluruh rapat harus bebas dari air minum kemasan plastik. Sebagai gantinya, dispenser menjadi Raja baru di meja-meja rapat.

Perang Melawan Plastik Dimulai dari Meja Kerja

Kebijakan ini mungkin terasa kecil, namun dampaknya dalam skala harian sangat signifikan. Bayangkan, jika 10.000 ASN mengonsumsi minimal dua botol plastik sekali pakai per hari, ada 20.000 botol yang dibuang setiap harinya dari lingkungan Pemkot.

Dengan langkah ini, potensi pengurangan sampah di lingkungan kantor saja bisa mencapai puluhan ribu unit per minggu.

“Ini adalah upaya efisiensi yang paling mendasar. ASN harus menjadi teladan,” kata Tri Adhianto. Ia menekankan bahwa filosofi di balik kebijakan ini lebih dari sekadar menghemat pengeluaran kantor, melainkan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa perubahan besar dimulai dari tindakan yang paling personal.

Bagi ASN seperti Taufiq Rachmat Hidayat, Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, arahan ini adalah katalis yang ia butuhkan. “Saya kira ini bagus. Sebelumnya kita terbiasa serba instan, botol plastik. Sekarang kita dipaksa berpikir, ‘Oke, saya bawa tumbler, saya bertanggung jawab atas pilihan minum saya.’ Ini membentuk disiplin baru,” ujarnya.

@ceritamastriKeren ni patut di contohhh #mastriadhianto #walikotabekasi #fyp #kotabekasi #bekasikeren #tumbler♬ suara asli – 🎧🎧🎧 – siapa aku🥀

Bukan Hanya Gaya, Ini Adalah Budaya

Beberapa ASN sempat kelupaan membawa tumbler di hari pertama, terpaksa harus meminjam atau mencari air di area dispenser terdekat. Namun, seiring berjalannya waktu, membawa tumbler mulai terintegrasi sebagai bagian dari “seragam” kantor.

“Awalnya ribet, harus mencuci, harus membawa tas yang lebih besar,” cerita seorang staf di Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Tapi sekarang, kalau tidak bawa, justru merasa aneh. Bahkan, teman-teman jadi saling memamerkan tumbler dengan desain unik, menjadikannya bahan obrolan baru yang positif.”

Fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan budaya dapat terjadi jika didukung oleh kebijakan struktural. Larangan total penggunaan air minum kemasan di rapat menjadi kunci utama yang memaksa kebiasaan lama ditinggalkan.

Jangkauan Lebih Luas: ‘Bekasi Keren’ dan Ekonomi Sirkular

Tri Adhianto menyadari bahwa aksi di kantor tidak akan cukup tanpa melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, gerakan tumbler di Pemkot ini berjalan paralel dengan inisiatif yang lebih besar: penguatan Bank Sampah di tingkat RW melalui program “RW Bekasi Keren.”

“Bank sampah ini adalah jembatan untuk edukasi dan ekonomi sirkular,” jelas Wali Kota. Dengan mendorong setiap RW memiliki sistem pengumpulan dan pemilahan, Pemkot berharap dapat mengubah sampah plastik dari limbah menjadi aset yang bernilai ekonomi bagi rumah tangga.

Dari botol minum di meja kerja hingga pemilahan di pintu rumah warga, inisiatif Pemkot Bekasi ini mencerminkan filosofi sederhana Stoikisme modern: fokus pada apa yang dapat dikendalikan, dan beraksi.

Mengubah kebiasaan ribuan birokrat hanyalah permulaan. Tujuan akhirnya adalah menjadikan Kota Bekasi sebagai teladan dalam manajemen sampah yang bertanggung jawab, dari hulu ke hilir.***

Facebook Comments Box

Penulis : Fathur Rachman

Editor : Pratigto

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Operasi Zebra Lodaya 2025 Dimulai, Warga Bandung Minta Polisi Tak Tutup Mata pada Lampu Silau & Knalpot Brong
Banjir Rob di Eretan Wetan Semakin Parah, Air Berubah Coklat Tanah
BPBD Cianjur Tunggu Pemeriksaan PVMBG soal Bau Gas dan Lantai Panas di Rumah Warga Cijedil
Bupati Majalengka Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Siswa Tidak Mampu yang Belum Tercover Program KIP
Buruh Kota Bekasi Desak Kenaikan Upah 10–15 Persen, Ancaman Mogok Daerah Menguat
Patung Bung Karno Miring Usai Tenda Roboh, Pemkab: “Kita Turunkan Dulu”
Rhisna Rahmawati Terpilih sebagai Ketua PGRI Kecamatan Bogor Tengah
Job Fair Kota Bekasi Dibuka 19–20 November, 25 Perusahaan Siap Rekrut

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 15:42 WIB

Operasi Zebra Lodaya 2025 Dimulai, Warga Bandung Minta Polisi Tak Tutup Mata pada Lampu Silau & Knalpot Brong

Rabu, 19 November 2025 - 14:47 WIB

Banjir Rob di Eretan Wetan Semakin Parah, Air Berubah Coklat Tanah

Selasa, 18 November 2025 - 21:30 WIB

BPBD Cianjur Tunggu Pemeriksaan PVMBG soal Bau Gas dan Lantai Panas di Rumah Warga Cijedil

Selasa, 18 November 2025 - 17:11 WIB

Bupati Majalengka Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Siswa Tidak Mampu yang Belum Tercover Program KIP

Selasa, 18 November 2025 - 16:15 WIB

Buruh Kota Bekasi Desak Kenaikan Upah 10–15 Persen, Ancaman Mogok Daerah Menguat

Berita Terbaru