Bandung, Mevin.ID — Persib Bandung kembali membuat gebrakan. Kali ini bukan lewat skor di papan pertandingan, tapi dari bursa transfer yang panas.
Uilliam Barros, penyerang asal Brasil, resmi diumumkan sebagai rekrutan anyar Maung Bandung, Jumat (27/6). Namun siapa sebenarnya sosok di balik nama itu?
Dari Bonito ke Bandung: 12 Tahun Berkelana Demi Sepak Bola
Lahir di Bonito, Brasil, 11 Oktober 1994, Uilliam Barros bukanlah nama asing di jagat sepak bola profesional. Ia memulai karier sejak usia 19 tahun bersama Fortaleza EC, klub tradisional Liga Brasil. Sejak itu, ia mengembara lintas klub domestik—Altos, Sampaio Correa, Ferroviaria, Operario PR, Paysandu, hingga Criciuma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ada jalan mulus dalam 12 tahun kariernya. Tapi justru dari sana, mental juangnya terbentuk.
Jalan Terjal yang Membentuk Mental Baja
Tahun 2021 jadi titik penting. Uilliam memutuskan keluar dari zona nyaman, mencoba tantangan baru di Liga Arab Saudi bersama Al Sahel, kemudian Al Hazem, dan Al Kholood. Di sinilah ketajamannya mulai diperhitungkan.
Mengutip data Transfermarkt, selama bermain di Al Kholood, ia mencetak 6 gol dari 8 laga—rasio yang cukup menjanjikan. Namun performa terbaiknya justru hadir di Liga Kuwait. Bersama Al Fahaheel, ia tampil luar biasa: 22 gol hanya dalam 19 pertandingan. Efektif, efisien, dan mematikan.
Dikontrak Dua Tahun, Jadi Proyek Jangka Menengah Maung Bandung
Melihat rekam jejak dan performa impresifnya, Persib tak ragu memberikan kontrak berdurasi dua tahun. “Uilliam menjadi bagian dari proyek jangka menengah kami untuk membangun skuad yang solid, kompetitif, dan konsisten,” ujar pernyataan resmi klub.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, bahkan menyebut bahwa Uilliam akan menjadi kunci dalam menghadapi AFC Champions League Two (ACL 2), serta laga-laga penting di Liga 1.
Tantangan Berat: Warisan David da Silva dan Ciro Alves
Namun kedatangan Uilliam bukan tanpa beban. Ia datang setelah kepergian dua nama besar: David da Silva, sang top skor sepanjang masa Persib, dan Ciro Alves, raja assist yang dielu-elukan Bobotoh.
Sebagai penyerang tengah, Uilliam dituntut bukan hanya mencetak gol, tapi menjadi pembeda—seseorang yang bisa membawa kemenangan di saat pertandingan tampak buntu.
“Sebagai striker, kami menanti kontribusi besarmu. Gol-gol pentingmu bisa membawa Persib kembali berjaya,” tambah Adhitia.
Siap Main di Dua Posisi, dan Punya Fisik Andal
Dengan tinggi badan 182 cm, Uilliam tak hanya kuat di udara, tapi juga lincah dalam duel satu lawan satu. Meski posisi murninya adalah striker tengah, ia juga bisa beroperasi di sektor sayap kiri—membuka kemungkinan skema permainan yang lebih cair di bawah pelatih Božidar Hodak.
Pengalamannya bermain di Asia menjadi nilai tambah tersendiri. Persib percaya, adaptasi Uilliam terhadap atmosfer sepak bola Indonesia tidak akan memakan waktu lama.
Uilliam, Selamat Datang di Bandung. Lapangan Telah Menantimu.
Kini, cerita baru Uilliam Barros dimulai. Bukan lagi di Brasil, Arab Saudi, atau Kuwait—tapi di Stadion GBLA, di bawah nyanyian Bobotoh yang tak pernah berhenti. Apakah ia akan menjadi pahlawan baru atau sekadar lewat seperti angin musim transfer?
Satu hal pasti: Bandung menunggu. Dan gol-golmu, Uilliam, bisa menjadi cerita yang layak dikenang.***
