UNHCR Ajukan Permohonan Darurat untuk Krisis Kemanusiaan di Kongo

- Redaksi

Minggu, 23 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi konflik di Kongo

Ilustrasi konflik di Kongo

Jenewa, Mevin.ID – Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Jumat (21/2) mengajukan permohonan darurat sebesar 40,4 juta dolar AS untuk menangani krisis kemanusiaan yang semakin memburuk akibat kekerasan berkepanjangan di Republik Demokratik Kongo.

Pertempuran di wilayah timur Kongo telah menyebabkan lonjakan jumlah pengungsi di Burundi, dengan lebih dari 9.000 orang tiba dalam satu hari. Sejak awal Februari, lebih dari 40.000 warga Kongo, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tiba di Burundi untuk mencari perlindungan.

Banyak pengungsi menempuh perjalanan berisiko tinggi demi mencapai tempat yang aman, termasuk menggunakan perahu seadanya untuk menyeberangi Sungai Rusizi. Sebagian besar pengungsi berasal dari daerah-daerah yang hancur akibat konflik, termasuk Goma, dan banyak di antaranya telah berulang kali menjadi pengungsi di dalam negeri sebelum terpaksa melarikan diri kembali akibat pertempuran terbaru.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

UNHCR menemukan peningkatan jumlah anak-anak tanpa pendamping di antara para pengungsi yang baru tiba. Banyak dari mereka terpisah dari keluarga selama perjalanan yang penuh bahaya.

Pemerintah Burundi memberikan status pengungsi secara langsung (prima facie) kepada mereka yang melarikan diri dari konflik, memungkinkan mereka segera mendapatkan perlindungan dan bantuan kemanusiaan. Namun, kebutuhan mendesak masih banyak, termasuk tempat tinggal, makanan, sanitasi, dan layanan medis.

UNHCR bersama organisasi lokal telah mendistribusikan pasokan kebutuhan pokok dan makanan bagi para pengungsi yang baru tiba. Persiapan untuk merelokasi mereka ke kamp pengungsi Musenyi, yang dapat menampung hingga 10.000 orang, sedang dilakukan. Pemerintah Burundi juga berupaya membuka lokasi tambahan guna mengurangi kepadatan.

Permohonan dana UNHCR mencakup bantuan bagi negara-negara tetangga lainnya, seperti Uganda, Rwanda, Tanzania, dan Zambia, mengingat kemungkinan lonjakan jumlah pengungsi dan pencari suaka. Meskipun perpindahan ke negara-negara tetangga lainnya masih relatif kecil, situasi tetap genting.

“Tanpa suntikan dana yang mendesak, kita berisiko menghadapi kemerosotan lebih lanjut seiring dengan memburuknya krisis ini,” ujar Brigitte Mukanga-Eno, perwakilan UNHCR di Burundi.***

Sumber Berita: Anadolu

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak
Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut
Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta
Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua
Perbaikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Dimulai, Lalu Lintas Berpotensi Terganggu

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:12 WIB

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:07 WIB

Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:11 WIB

Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:06 WIB

Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun

Berita Terbaru