Bandung, Mevin.ID – Perayaan Iduladha tak lengkap tanpa gulai, sate, atau tongseng kambing. Namun, bagi Anda yang telah menginjak usia 50 tahun ke atas, mungkin muncul pertanyaan:
Masih amankah makan daging kambing?
Jawabannya: Boleh, Tapi…
Menurut ahli gizi, daging kambing tetap boleh dikonsumsi oleh lansia, termasuk usia 50-an ke atas, asal dalam porsi dan cara masak yang tepat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebutuhan protein hewani tetap tinggi di usia matang, terutama untuk:
- Menjaga massa otot
- Mendukung regenerasi sel
- Memperkuat daya tahan tubuh
Namun konsumsi daging disarankan tidak melebihi 500 gram per minggu.
Kandungan Daging Kambing: Lebih Rendah Lemak dari Sapi & Ayam
Per 100 gram daging kambing:
Kandungan Kambing Ayam Sapi
- Kalori 149 kkal 298 kkal 273 kkal
- Lemak 9,2 g 25 g 22 g
Tak hanya itu, daging kambing juga mengandung:
- Lemak tidak jenuh → baik untuk jantung
- Asam amino esensial (lisina, treonina, triptofan) → penting untuk imunitas dan regenerasi sel
Yang Jadi Masalah: Cara Memasaknya
Daging kambing yang sehat bisa jadi ‘bom kolesterol’ jika diolah dengan cara yang salah. Hindari:
- Digoreng dengan minyak berlebihan
- Dimarinasi dengan margarin atau mentega
- Dimasak dengan santan pekat dan garam tinggi
Lebih sehat jika diolah menjadi:
- Sup bening
- Tumisan ringan
- Daging panggang tanpa minyak
Bijak Makan, Bukan Menghindari
Iduladha bukan tentang pantangan, tapi kesadaran akan kebutuhan tubuh sendiri. Di usia 50-an:
- Jaga porsi makan
- Kurangi santan dan minyak
- Aktif bergerak (jalan kaki 30 menit sehari sudah cukup)
Nikmati hidangan daging kurban sebagai bagian dari budaya, bukan sebagai ajang ‘balas dendam kuliner’.***