Waspada Deepfake! Ketika Wajah dan Suara Kita Bisa Dipalsukan AI

- Redaksi

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Deep Fake.

Ilustrasi Deep Fake.

BAYANGKAN Anda menerima panggilan video dari atasan yang memerintahkan transfer dana mendesak. Wajahnya, suaranya, bahkan gaya bicaranya—semua terlihat nyata. Tapi setelah dana ditransfer, baru Anda sadar: itu bukan dia. Itu deepfake.

Fenomena penipuan digital berbasis kecerdasan buatan kini bukan sekadar fiksi sains. Teknologi deepfake telah memasuki ruang personal dan profesional kita secara diam-diam, menghadirkan risiko yang nyata—dan merugikan.

Apa Itu Deepfake?

Deepfake adalah teknologi AI yang memungkinkan pembuatan konten palsu dalam bentuk video, gambar, atau audio, yang terlihat dan terdengar sangat meyakinkan. Dengan kata lain, seseorang bisa dibuat “mengatakan” atau “melakukan” hal-hal yang sebenarnya tak pernah mereka lakukan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masalahnya, batas antara yang asli dan palsu kini semakin kabur.

Penipuan dengan Skala Miliaran

Kasus-kasus nyata bermunculan. Seorang pegawai di Hong Kong tertipu hingga kehilangan lebih dari Rp 392 miliar karena panggilan video deepfake yang menyamar sebagai eksekutif perusahaan.

Di Inggris, sebuah perusahaan teknologi mengalami kerugian mencapai Rp 400 miliar akibat perintah transfer dana palsu berbasis suara deepfake yang meniru sang CEO.

Dan ini bukan hanya menimpa perusahaan besar—masyarakat umum juga menjadi sasaran.

Sebuah survei oleh Trend Micro menunjukkan bahwa 71% responden khawatir dengan penyalahgunaan deepfake untuk penipuan, dan 36% menyatakan pernah menjadi korban langsung.

Bagaimana Deepfake Menjebak Kita?

  • Video Palsu: Bisa menunjukkan seseorang “mengaku”, “melakukan tindak kriminal”, atau bahkan “menyebar ujaran kebencian”.
  • Audio Palsu: Digunakan untuk memalsukan perintah, testimoni, atau percakapan pribadi.
  • Gambar Palsu: Dipakai dalam pencurian identitas, aplikasi palsu, hingga manipulasi verifikasi wajah.

“Teknologi ini berkembang sangat cepat. Kita perlu metode baru untuk mendeteksinya,” kata analis keamanan AI, Ayoub, dalam laporan Gartner terbaru.

Waspada, Tapi Jangan Paranoid

Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, kunci utama menghindari jebakan deepfake adalah kesadaran dan ketelitian dalam mencerna informasi.

“Jangan mudah percaya dengan apa yang Anda lihat atau dengar di internet,” tegasnya.

Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal bahaya deepfake. Edukasi publik menjadi penting agar tidak makin banyak korban.

Cara Sederhana Mengenali Deepfake

Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan:

  • Periksa metadata file (foto/video/audio).
  • Analisis sumber media—apakah akun atau situsnya bisa dipercaya?
  • Cari inkonsistensi visual (gerakan mata, sinkronisasi bibir, pencahayaan).
  • Gunakan detektor AI yang kini banyak tersedia gratis.
  • Cek konten serupa via pencarian gambar/audio di internet.

Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya

Teknologi diciptakan untuk membantu manusia. Tapi jika disalahgunakan, dampaknya bisa luar biasa merugikan. Deepfake bukan hanya persoalan digital—ia bisa merusak reputasi, relasi, bahkan keuangan kita.

Bijaklah di dunia digital. Jangan mudah percaya, jangan cepat berbagi, dan selalu skeptis terhadap hal yang “terlalu sempurna untuk jadi kenyataan”.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bye-bye WhatsApp? Jack Dorsey Luncurkan Chat Tanpa Internet
10 Alasan Mengapa Ada Orang yang Memilih Diam di Media Sosial, Menurut Psikolog
Indo Defence 2025: Unjuk Gigi Industri Pertahanan Lokal, dari “Pandu” hingga UAV MALE
Ancaman Siber Semakin Canggih: Ketika AI Digunakan untuk Menyerang, Bukan Melindungi
Jinshi: ‘Cawan Suci’ Mobil Listrik dari China yang Bisa Guncang Dunia, atau Sekadar Ilusi?
AI Video Meledak, Bing Masuk Arena: Keren, Tapi Waspada!
Ironi AI di Microsoft: Karyawan Ajari Mesin, Lalu Digeser oleh Mesin
Bill Gates: “Manusia Tak Lagi Dibutuhkan untuk Banyak Hal” – Apakah Kita Siap Hadapi Era AI?

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:10 WIB

Bye-bye WhatsApp? Jack Dorsey Luncurkan Chat Tanpa Internet

Minggu, 22 Juni 2025 - 21:51 WIB

Waspada Deepfake! Ketika Wajah dan Suara Kita Bisa Dipalsukan AI

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:54 WIB

10 Alasan Mengapa Ada Orang yang Memilih Diam di Media Sosial, Menurut Psikolog

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:26 WIB

Indo Defence 2025: Unjuk Gigi Industri Pertahanan Lokal, dari “Pandu” hingga UAV MALE

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:19 WIB

Ancaman Siber Semakin Canggih: Ketika AI Digunakan untuk Menyerang, Bukan Melindungi

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB