Jakarta, Mevin.ID – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, penyerapan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih tergolong rendah. Dari total target Rp121 triliun, baru sekitar Rp5 triliun yang berhasil diserap hingga Juni.
“Anggaran yang terserap baru Rp5 triliun sampai Juni. Tapi Kepala Badan Gizi Nasional, Prof Dadan, memperkirakan sampai Desember nanti bisa mencapai Rp121 triliun,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Kamis (22/6/2025).
Padahal, awalnya pemerintah menargetkan anggaran MBG mencapai Rp171 triliun tahun ini—bertambah Rp100 triliun dari pagu awal sebesar Rp70 triliun. Namun, realisasinya hanya bertambah Rp50 triliun, dengan total anggaran akhir dipatok di angka Rp121 triliun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, Zulhas membantah bahwa penurunan target anggaran disebabkan oleh keterbatasan kas negara. Ia menegaskan, hal ini lebih berkaitan dengan kesiapan pelaksanaan di lapangan.
“Bukan karena uang negara tidak cukup. Tapi karena kesanggupan melaksanakannya. Sekarang saja baru bisa menyerap Rp5 triliun. Jadi bisa saja nanti tembus Rp121 triliun, bahkan Rp171 triliun,” jelasnya.
Saat ini, jumlah penerima manfaat MBG telah mencapai 5,5 juta orang, namun jumlah tersebut masih jauh dari target ambisius 82 juta penerima di tahun 2025. Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah tengah memfinalisasi Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan percepatan program MBG.
“Arahan Presiden melalui Mensesneg sudah jelas: program MBG harus dipercepat agar semakin banyak anak-anak yang bisa menikmati makan bergizi. Ini penting untuk pertumbuhan dan masa depan mereka,” tegas Zulhas.
Perpres tersebut ditargetkan rampung dalam pekan ini, sebagai payung hukum untuk mempercepat distribusi dan penyerapan anggaran ke seluruh wilayah Indonesia.***