Purbaya Akui Pandangan Jokowi Soal Whoosh: Tak Cuma Soal Untung-Rugi

- Redaksi

Rabu, 29 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Jakarta, Mevin.ID — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo tentang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh “ada benarnya.”

Menurutnya, moda transportasi cepat tersebut memang tidak bisa dinilai hanya dari keuntungan finansial.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan pembangunan Whoosh dilakukan untuk mengejar manfaat sosial jangka panjang—mulai dari pengurangan emisi hingga penghematan kerugian akibat kemacetan di Jakarta dan Bandung yang mencapai Rp100 triliun per tahun.

“Transportasi massal itu bukan diukur dari laba, tetapi dari keuntungan sosial,” ujar Jokowi di Surakarta, Senin (27/10).

Manfaat Sosial Butuh Ekosistem Ekonomi

Purbaya mengakui Whoosh mengemban misi regional development. Namun, ia menilai pemanfaatan lahan dan kawasan di sekitar jalur serta stasiun Whoosh belum maksimal.

“Ada betulnya juga sedikit… yang regionalnya belum dikembangkan. Itu harus dikembangkan ke depan,” ujar Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).

Dengan pengembangan kawasan ekonomi berbasis transit (TOD), nilai sosial yang disebut Jokowi diyakini bisa terwujud lewat peningkatan ekonomi daerah.

Sorotan Biaya dan Utang Proyek

Meski menawarkan banyak manfaat, proyek senilai US$7,2 miliar atau sekitar Rp116,5 triliun itu masih menuai polemik, terutama soal utang yang membayangi operasional dan finansial Whoosh.

Purbaya memastikan pemerintah tidak menggunakan APBN untuk menutupi utang tersebut. Ia menyebut Danantara sebagai pihak yang kini bertanggung jawab.

“Danantara sudah ngambil lebih dari Rp80 triliun dividen dari BUMN, seharusnya mereka kelola dari situ,” tegasnya.

Polemik Whoosh diprediksi masih akan bergulir seiring evaluasi publik mengenai manfaat ekonomi vs beban pembiayaan. Pemerintah menekankan, tanpa percepatan pembangunan kawasan penunjang, potensi keuntungan sosial Whoosh akan sulit maksimal.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dasco dan Abu Bakar Ba’asyir Bahas Persatuan Bangsa dalam Pertemuan di DPR
PSI Dukung Soeharto Jadi Pahlawan, Kritik PDI-P Belum Berdamai dengan Sejarah
Tito Ungkap Beda Data Dana Pemda di BI: Ada Kesalahan Input hingga Selisih Waktu
KPK Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh, KCIC Siap Kooperatif
1.093 Pekerja Kena PHK pada September 2025, Jawa Barat Paling Banyak
Prabowo Akan Hadiri Kongres III Projo? Gerindra Beri Jawaban
Ada Ulat di Menu MBG Bangkalan, Siswa Protes: “Masa Disuruh Makan Ulat?”
Budi Arie: Jokowi Pemilik Projo Sesungguhnya, Kami Hanya Pelaksana
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Dasco dan Abu Bakar Ba’asyir Bahas Persatuan Bangsa dalam Pertemuan di DPR

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:49 WIB

PSI Dukung Soeharto Jadi Pahlawan, Kritik PDI-P Belum Berdamai dengan Sejarah

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:33 WIB

Tito Ungkap Beda Data Dana Pemda di BI: Ada Kesalahan Input hingga Selisih Waktu

Kamis, 30 Oktober 2025 - 22:20 WIB

KPK Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh, KCIC Siap Kooperatif

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:40 WIB

1.093 Pekerja Kena PHK pada September 2025, Jawa Barat Paling Banyak

Berita Terbaru

Humaniora

Terluka Sampai Sembuh: Paradoks Penderitaan dalam Ajaran Rumi

Jumat, 31 Okt 2025 - 19:14 WIB